Ada Polisi Sadis, Ini Saran-saran Penting untuk Polri

Sabtu, 27 Februari 2016 – 14:01 WIB
Polisi. Foto: dok. JPNN.com

jpnn.com - JAKARTA – Kasus mutilasi anak kandung oleh anggota Satuan Intelijen Keamanan Kepolisian Resor Melawi, Kalbar, Brigadir Petrus Bekus tidak bisa didiamkan. Proses rekrutmen di kepolisian harus dibenani.

Hal ini disampaikan Ketua Presidium Indonesia Police Watch Neta S Pane . Neta mengatakan, Polri harus memperketat sistem rekrutmen dan meningkatkan pengawasan ketat kepada jajaran bawahnya.

BACA JUGA: Menteri Yuddy Pengin Didemo Honorer dan PNS Sekaligus?

“Agar  perilaku sadis tidak berkembang pesat di jajaran kepolisian,” tegas Neta menjawab JPNN, Sabtu (27/2).   

Neta menambahkan, prioritas Polri adalah membenahi sistem rekrutmen. Menurut dia, isu bayar membayar masuk polisi harus benar-benar diatasi agar orang-orang bermasalah tidak lolos menjadi anggota Polri.

BACA JUGA: Oooh..Ini Alasan Terpidana Korupsi Suap Pejabat MA

Psikotes masuk polisi harus profesional sehingga orang-orang yang  bermasalah dengan kejiwaan tidak lolos menjadi anggota Polri. Masa waktu pendidikan yang selama ini lima bulan harus diperpanjang menjadi tahunan.  Hal ini, lanjut Neta, agar Polri benar-benar mendapatkan calon-calon polisi terbaik. 

“Terakhir, polisi-polisi yang bermasalah harus segera dikonseling dan mengikuti terapi psikologis agar tidak menjadi predator di masyarakat,” kata Neta. (boy/jpnn)

BACA JUGA: IPW: Ada Persoalan Kejiwaan Serius di Polri

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... WOW! Gara-gara Kasus JIS Kanada Ancam Indonesia


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler