JAKARTA -- Anggota Komisi X DPR RI, Rohmani, menilai, anggaran pendidikan yang dialokasikan pemerintah hingga saat ini tidak sesuai dengan kebutuhanHal ini disebabkan karena pemerintah tidak memiliki data pokok pendidikan di Indonesia.
“Di dalam UU Sisdiknas memang dijelaskan minimal dana pendidikan 20 persen
BACA JUGA: Ambil Alih UI, Rektor Diberi Ultimatum
Nah, pemerintah menafsirkannya 20 persen saja tanpa menghitung berapa besaran kebutuhan riilnyaPolitsi dari PKS ini mengungkapkan, seharusnya pemerintah memiliki data yang valid mengenai kebutuhan anggaran pendidikan
BACA JUGA: Pembebasan Lahan PTN Segera Dirampungkan
Menurut Rohmani, besaran anggaran untuk pendidikan dasar jauh dari ideal, terutama untuk program Bantuan Operasional Sekolah (BOS)“Anggaran pendidikan terus naik tapi masyarakat tidak merasakannya
BACA JUGA: Ribuan Guru PNS Desa Antre Mutasi Masuk Kota
Pungutan masih dimana-manaArtinya, dana yang dialokasikan pemerintah tidak cukup,” imbuhnya.Meski demikian, Rohmani mengakui memang usulan anggaran pendidikan yang diajukan oleh pemerintah sudah diteken DPR, di mana prioritas anggaran tertuju pada perbaikan sekolah rusak“Anggaran pendidikan 2012 diutamakan pada program rehabilitasi sekolah rusak,” tukasnya.
Seperti diketahui Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dalam Hari Guru Nasional (HGN), Rabu (30/11) sempat menyebut akan menaikkan anggaran pendidikan pada 2012 sejumlah Rp286,6 triliun dari sebelumnya hanya Rp Rp266,9 triliunAnggaran itu akan digunakan untuk BOS yang harus menjangkau 31,3 juta siswa SD dan 13,4 juta siswa SMP, rehabilitasi sekolah, sertifikasi guru dan beasiswa(cha/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... SBY Kritik Guru Lulus Sertifikasi
Redaktur : Tim Redaksi