jpnn.com - jpnn.com - Responden yang belum menentukan pilihan pada survei yang dilakukan Media Survei Nasional (Median) terkait elektabilitas dua pasangan calon Gubernur DKI Jakarta, 21-27 Februari lalu, masih sangat tinggi.
Bahkan persentasenya jauh lebih tinggi dari selisih elektabilitas Anies Baswedan-Sandiaga Uno (46,3 persen) dengan elektabilitas Ahok-Djarot (39,7 persen), yang hanya 6,6 persen.
BACA JUGA: Berharap Pilkada DKI Putaran Kedua Tetap Kondusif
Karena itu menurut Direktur Eksekutif Median Rico Marbun, persentase responden yang belum menentukan pilihan (14 persen), penting menjadi perhatian dua pasangan calon gubernur DKI yang akan bertarung pada putaran kedua, April mendatang.
"Saya kira responden yang masih undecided menjadi kunci. Dua paslon penting memerhatikannya," ujar Rico saat merilis hasil survei Median di Bilangan Cikini, Jakarta Pusat, Senin (6/3).
BACA JUGA: Pemilih Anies-Sandi Bisa Beralih ke Ahok-Djarot Kalau..
Sebagai panduan bagi kedua paslon, Median kata Rico, merumuskan ada beberapa faktor yang bisa memengaruhi responden undecided untuk menentukan pilihan nantinya.
"Yang pertama, bila ada berita atau isu seputar kinerja dan kemampuan calon. Mencapai 33,3 persen. Saya kira ini penting diperhatikan dua paslon," ucap Rico.
BACA JUGA: Ahok-Djarot Tunggu Keputusan Mendagri
Kemudian, isu tentang penistaan agama. Juga masih menjadi salah satu penentu responden undecided nantinya menentukan pilihan. Mencapai hingga 23,8 persen.
"Lalu isu tentang kasus korupsi para pasangan calon, ini juga hal yang cukup memengaruhi nantinya. Mencapai 17,1 persen," tutur Rico.
Survei Median dilaksanakan pada 21-27 Februari, dengan melibatkan 800 responden. Margin of error 3,4 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.
Sampel dipilih secara random dengan teknik multistage random. Hasilnya, elektabilitas Anies-Sandi (46,3 persen). Sementara Ahok-Djarot (39,7 persen). (gir/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Ahok-Djarot Boikot Rapat Pleno, Ini Kata KPU DKI
Redaktur & Reporter : Ken Girsang