JAKARTA - Penyidik Bareskrim Polri menunjukkan keseriusannya dalam menangani kasus penyuapan terhadap Sembilan petugas Rutan Mako Brimob oleh Gayus TambunanItu tampak dari dikirimkannya SPDP (surat pemberitahuan dimulainya penyidikan) atas nama sembilan tersangka ke Kejaksaan Agung
BACA JUGA: Timur Janji Juga Usut yang Lain
"Kami telah menerima lima SPDP untuk sembilan tersangka kasus suap Gayus kepada petugas rutan," kata Kapuspenkum Kejagung Babul Khoir Harahap, kemarin.SPDP pertama adalah atas nama Kompol Iwan Siswanto, kepala Rutan Mako Brimob
BACA JUGA: Dana Cadangan Bencana Masih Sisa Rp930 Miliar
Ketiga untuk tersangka Datuk Arindika dan Bagus Ari Aetya NugrahaBACA JUGA: Data BLT Banyak Error
Serta SPDP kelima untuk tersangka Budi Heriyanto dan Angoco Duto.Berdasarkan SPDP yang diterima tersebut, sembilan tersangka itu disangka telah menerima suap dari GayusMereka dijerat dengan pasal 5 ayat (2), pasal 11, dan pasal 12 UU Pemberantasan Tindak Pidana KorupsiBagaimana dengan Gayus selaku penyuap" "Sampai dengan saat ini kami belum menerima SPDP atas nama tersangka Gayus Tambunan," kata jaksa kelahiran Medan itu
Di Mabes Polri, Kabareskrim Komjen Ito Sumardi terkesan hati-hati saat ditanya wartawan soal motif kepergian Gayus ke Bali. "Yang jelas dia bersama keluarganya," katanyaMantan Kapolwiltabes Surabaya itu menjelaskan, run down atau detail perjalanan Gayus ke Bali masih disidik dengan seksama"Ya, sudah kita lakukan (penyelidikan)Kita sudah lakukan sejak dia (Gayus) diperiksaBagaimana prosesnya, bertemu dengan siapaKalau nggak bertemu, masa harus dibilang bertemuKalau gak bertemu, itu kan isu sajaJangan terprovokasi," katanya saat ditanya apakah Gayus benar bertemu dengan tokoh partai politik di Bali.
Yang jelas, tambah Ito, saat ini Gayus baru terbukti bertemu dengan keluarganya di BaliKeluarga tersebut merupakan rombongan yang menyertainya kala menyaksikan pertandingan tenis wanita internasional, di Nusa Dua, Bali"Sekarang di sana, kalau pergi dengan keluarga, mau bertemu dengan siapa, kan kita sekarang melihatKalau memang ada kesempatan mau bertemu dengan keluarganya, atau berjalan-jalan dengan keluarganya, masa harus dipaksakan bertemu dengan seseorang,?" elaknya.
Namun, seorang penyidik kasus ini membisikkan bahwa dalam waktu dekat akan ada pemeriksaan terhadap tokoh penting sebuah parpol"Bukan ketua, tapi masuk pengurus pusat," kata sumber Jawa Pos
Refreshing Gayus, kata dia, jelas punya motif bersayap"Seluruh keluarganya itu tidak ada yang hobi tenis sampai sangat ingin nonton kompetisiKalau dia mau wisata, ke pulau Seribu kan juga bisa dan aman juga," tambahnya
Di bagian lain, sikap Presiden SBY yang mempertanyakan kasus Misbakhun ditanggapi sendiri oleh yang bersangkutanMelalui kuasa hukumnya, Misbakhun menyatakan apresiasi kepada Presiden yang menanggapi posisi kasusnya"Kalau saya diberi kesempatan untuk bertemu Pak SBY, saya akan jelaskan kronologi kasus dan posisi hukum kasus yang saya hadapi," ujar Misbakhun.
Misbakhun yakin, SBY tidak mendapatkan informasi yang benar dan memadai atas polemik yang membelit dirinyaDirinya menilai, SBY harus mendapatkan informasi yang seimbang, tidak hanya dari pihak kejaksaan selaku penuntut dari pemerintah"Sebagai Presiden, Pak SBY harus kita jaga dari informasi-informasi yang tidak seimbang dan mempunyai agenda kepentingan tertentu," tandasnya(fal/rdl/bay)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Saatnya Menakertrans Dievaluasi
Redaktur : Tim Redaksi