Data BLT Banyak Error

Rabu, 17 November 2010 – 04:36 WIB
JAKARTA—Pemerintah melalui Badan Pusat Statistik (BPS) akhirnya mengakui, bahwa penyaluran Bantuan Langsung Tunai (BLT) yang selama ini diberikan kepada masyarakat sebagai kompensasi kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) berjalan tidak tepat sasaranKarena yang terjadi, BLT justru banyak dinikmati oleh mereka yang mampu.

‘’Ada beberapa unsur penyebab BLT ini jadi tidak tepat sasaran

BACA JUGA: Saatnya Menakertrans Dievaluasi

Bisa dari kesalahaan saat pendataan dan bisa saat penyaluran
Saat kita evaluasi, ternyata banyak penerima BLT yang seharusnya tidak menjadi penerima,’’ kata Direktur Statistik Kependudukan dan Ketenagakerjaan BPS, Uzair Suhaemi saat dihubungi wartawan di Jakarta, Senin (16/11).

Kesalahan data yang terjadi, secara garis besar jelas Uzair dikelompokkan menjadi dua

BACA JUGA: Produksi Chevron Berangsur Normal

Yakni akibat inclosed error dan eksclosed error
Inclosed error adalah ketika penduduk yang seharusnya tidak masuk kategori penerima BLT, ternyata justru masuk dalam daftar penduduk miskin yang menerima santunan dari pemerintah itu

BACA JUGA: Pasca Merapi, BPS Percepat Sensus Ternak

Sedangkan eksclosed error sebaliknya, yakni yang seharusnya menerima santunan justru tidak masuk database penerima BLT.

‘’Kami mengakui kesalahan atau error sampling dalam pendataan ini sangat banyak sekali terjadiBiasanya petugas yang seharusnya mendata langsung penduduk, tidak berhubungan langsung dengan obyek yang mereka dataAda pula oknum petugas yang memasukkan kerabat mereka yang mampu untuk menerima BLTInilah yang harus kita tindaklanjuti dengan serius dimasa mendatang,’’ ungkap Uzair.

Sebelumnya, beberapa waktu lalu saat Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengadakan presidential lecture di Jakarta, Prof David TEllwood, Dekan di Harvard Kennedy School, John FKennedy School of Government, AS telah menyatakan bahwa BLT yang diberikan pemerintah, tidak efektif menekan angka kemiskinan.

‘’Strategi dengan memberikan uang tunai tak akan menghapus sebab utama kemiskinanPemberian BLT tidak akan dapat menstimulasi pekerjaan dan ketrampilan baru ditengah masyarakatHarusnya pemerintah lebih fokus pada stimulasi penciptaan lapangan kerja baru,’’ ujar David.

Secara umum, David pun memberikan empat resep penciptaan lapangan kerja dan mengurangi angka  kemiskinanPertama, menciptakan ekonomi yang sehat dan kuatKedua, menemukan cara kerja sama jangka panjang yang kompetitif dengan menemukan keunggulan komparatif di duniaKetiga, mewujudkan pemerintahan yang kuat dan efektifKeempat, membuat program khusus bagi masyarakat miskin.(afz/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Silet Tayang Lagi, KPI Datangi Bareskrim Polri


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler