Ada Warga Tak Tahu Membuat Tanda Tangan Saat Perekaman e-KTP

Selasa, 17 April 2018 – 06:59 WIB
Miris, Stok Blangko e-KTP Hingga Kini Masih Kosong Ilustrasi by: Riko A/Radar Nunukan

jpnn.com, MERAUKE - Mendagri Tjahjo Kumolo menemukan sebuah fakta baru penyebab proses perekaman hingga pencetakan e-KTP memakan waktu cukup lama.

Ada warga yang ternyata kesulitan membubuhkan tanda tangan.

BACA JUGA: Target Selesaikan e-KTP Pemilih Pemula

Akibatnya, petugas harus bersabar sampai warga itu bisa membuat tanda tangan yang secara spesifik merupakan miliknya.

Tanda tangan menjadi penting karena biasanya berlaku seumur hidup sesuai dengan yang tercantum di e-KTP.

BACA JUGA: Mungkinkah Perekaman dan Pencetakan e-KTP Selesai 1 Jam?

Fakta itu diketahui ketika Tjahjo meninjau langsung perekaman e-KTP yang diinisiasi Direktorat Jenderal Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Ditjen Dukcapil) Kemendagri di Kantor Bupati Merauke, Papua, Senin (16/4).

Mantan Sekjen DPP PDI Perjuangan ini bahkan sampai memberi saran, agar warga membuat tanda tangan sesederhana mungkin.

BACA JUGA: KPU Tak Akan Ubah Aturan Demi Calon Kada Tersangka

Tjahjo mengatakan sebaiknya meniru huruf-huruf pada nama pemohon perekaman e-KTP dimaksud.

"Coba yang sederhana saja, mungkin bisa tulis nama saja," ujar Tjahjo.

Menurut Tjahjo, soal tanda tangan hanya salah satu contoh kecil mengapa proses perekaman hingga pencetakan bisa memakan waktu cukup lama.

Namun, dia optimistis secara garis besar seluruh proses dapat dilakukan tak lebih dari satu jam. Asalkan, jaringan internet dan listrik memadai.

Lebih lanjut mantan anggota DPR ini juga mengatakan ada beberapa penyebab jumlah perekaman e-KTP belum mencapai 100 persen dari target 189 juta perekaman.

Antara lain, ada warga yang sulit meluangkan waktu. Sementara ketika petugas datang menemui ke kediamannya, warga tidak berada di rumah.

Meski demikian, Tjahjo optimistis target perekaman dapat tercapai dalam waktu dekat. Karena seluruh petugas setiap waktu bekerja keras turun ke bawah. Selain itu, berbagai kebijakan juga telah diambil.

"Sekarang sudah 97,4 persen. Kami juga membuat instruksi satu jam selesai. Blangko dipastikan ada, di pusat saja stok yang tersedia mencapai 1,7 juta lembar blangko. Kalau daerah kehabisan blangko, langsung kasih kabar ke pusat," pungkas Tjahjo.(gir/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Tjahjo Kumolo Bohongi Presiden?


Redaktur & Reporter : Ken Girsang

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler