Ada yang Memelintir Ceramah Gus Baha untuk Adu Domba

Senin, 23 Agustus 2021 – 23:39 WIB
Sekretaris Umum Bamusi Nasyirul Falah Amru (Gus Falah) (Dok Pri)

jpnn.com, JAKARTA - Baitul Muslimin Indonesia (Bamusi) menyebut ada pihak yang sengaja memelintir ceramah Kiai Bahaudin Nursalim (Gus Baha).

Organisasi sayap PDI Perjuangan ini menduga ceramah Gus Baha sengaja dipelintir untuk politik adu domba dan membenturkan kaum nasionalis dengan kaum santri.

BACA JUGA: Ada Kabar Baik dari Presiden Terkait PPKM

Menurut Sekretaris Umum PP Bamusi Kiai Nasyirul Falah Amru (Gus Falah) ceramah Gus Baha secara komprehensif mengulas sejarah perjuangan.

Mulai sejak 1908 (Budi Utomo), kemudian HOS Tjokroaminoto hingga Bung Karno dan para kiai kala itu.

BACA JUGA: Kaum Disabilitas Curhat ke Muhaimin, Semoga Ada Solusi

"Ceramah Gus Baha secara terang benderang mengungkap proses perjuangan mulai dari Budi Utomo," ujar Gus Falah dalam keterangannya, Senin (23/8).

Menurut Gus Falah, ceramah Gus Bahar memaparkan embrio dari bangsa Indonesia.

BACA JUGA: Pemaparan Surya Paloh Soal Elite Politik Menarik Disimak

Kemudian kemerdekaannya diproklamirkan 17 Agustus 1945 yang kristalisasi dari perjuangan berkesinambungan.

Gus Falah juga menilai hal yang disampaikan Gus Baha soal peran perjuangan para kiai dan tokoh Islam juga selalu digelorakan oleh Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri serta tokoh PDI Perjuangan lain.

Bahkan, Bamusi PDI Perjuangan mendapatkan penugasan khusus untuk menyampaikan sejarah dalam berbagai sosialisasi dan pendidikan politik mengenai perjuangan para kiai bersama Bung Karno dan pejuang lainnya.

Gus Falah menjelaskan, sejarah Bung Karno yang merupakan santri dari HOS Tjokroaminoto dan juga kebiasaan Bung Karno berkonsultasi kepada Kiai Hasim Asy'ari perlu dijadikan teladan bagi generasi saat ini.

Untuk membangun kesadaran bahwa bangsa ini berdiri dan dibangun dari kebersamaan.

Hal lain yang juga perlu diketahui publik sebagai sejarah adalah bagaimana komitmen perjuangan Bung Karno pada dunia Islam.

Seperti perannya dalam menemukan makam perawi hadits Imam Bukhari, difungsikannya kembali Masjid Biru di Rusia, mencegah penutupan kampus Al-Azhar Kairo, serta mengirimkan Pohon Mindi untuk ditanam di Padang Arafah yang kini dikenal dengan sebutan Pohon Soekarno.

Bung Karno juga menunjukkan konsitensinya dalam mendukung kemerdekaan Palestina serta membantu perjuangan kemerdekaan Aljazair.

Karena itu, Gus Falah mengajak publik untuk tidak mudah disulut dan terprovokasi politik adu domba dengan 'menggoreng' ceramah Gus Baha yang dikutip secara tidak lengkap dengan kepentingan mendistorsi sejarah.

"Gus Baha adalah ulama yang ceramahnya sangat teduh, seperti juga guru beliau, almarhum Kiai Maemun Zubaer. Ceramahnya selalu dibanggakan oleh Megawati dan PDI Perjuangan karena merupakan ulama pemersatu umat," katanya.

Hubungan dan kebersamaan kaum nasionalis dan santri itulah, lanjut Gus Falah, yang sekarang secara konsisten dilanjutkan oleh PDI Perjuangan.

Seperti saat Pilkada Jawa Tengah 2018 lalu, Megawati secara khusus berkonsultasi dengan Mbah Moen untuk berkenan merestui putranya, Kiai Taj Yasin Maemun dicalonkan bersama Ganjar Pranowo.

"Bahkan, seperti sudah kita ketahui bersama, Mbah Moen dan Ibu Megawati juga ada pertemuan khusus beberapa hari sebelum Mbah Moen berangkat haji ke Tanah Suci pada 2019 lalu," tuturnya.

Dengan begitu lekatnya hubungan PDI Perjuangan serta Megawati bersama para kiai dan kaum santri, Gus Falah berharap publik bisa jernih dalam menyikapi adanya upaya politik adu domba dan provokasi yang memanfaatkan penggalan atau potongan ceramah Gus Baha.(Antara/jpnn)

Yuk, Simak Juga Video ini!


Redaktur & Reporter : Ken Girsang

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler