Ada yang Mengamuk, Lahan Pertanian dan Gubuk Warga Dirusak

Kamis, 14 Januari 2021 – 20:24 WIB
Gubuk petani dirusak kawanan gajah liar di Desa Mulyani, Kecamatan Peunaron, Kabupaten Aceh Timur, Rabu (13/1/2021). Foto: Antara Aceh/HO/Polsek Serbajadi

jpnn.com, BANDA ACEH - Kawanan gajah sumatera (elephas maximus sumatranus) liar dilaporkan merusak lahan pertanian masyarakat di sejumlah desa di Kecamatan Peunaron, Kabupaten Aceh Timur, Aceh.

"Ada sekitar 30 ekor gajah sumatera masuk ke perkebunan warga di Gampong Sri Mulia, Rabu (13/1) dan merusak lahan perhatian," kata Kapolsek Serbajadi AKP Justin Tarigan di Idi, Kamis.

BACA JUGA: Aparat TNI-Polri Datangi Markaz Syariah Milik Habib Rizieq, Ada Apa?

AKP Justin Tarigan mengatakan kawanan gajah tersebut terbagi dua kelompok besar. Pertama sudah mengarah ke kawasan hutan produksi setelah dihalau tim Conservation Response Unit (CRU) Serbajadi, dan Forum Konservasi Leuser.

AKP Justin Tarigan mengatakan tanaman warga yang dirusak antara lain sawit, pisang dan kelapa. Selain itu, kawanan gajah liar juga merusak tiga gubuk masyarakat.

BACA JUGA: AKBP Adi: Sekarang Jangan Main-main Lagi, Tak Ada Teguran Lisan, Saya yang Bertanggung Jawab

Kapolsek menyebutkan masyarakat mengaku resah dan khawatir keselamatan jiwa adanya gangguan satwa dilindungi tersebut. Namun saat ini beberapa pihak sedang melakukan upaya penggiringan kawanan gajah ke kawasan hutan.

"Saat ini mahoet atau pawang gajah bersama tim Forum Konservasi Leuser sedang mengobservasi lokasi gangguan untuk selanjutnya dilakukan penggiringan ke habitatnya," kata AKP Justin Tarigan.

BACA JUGA: Kasus Kematian 6 Laskar FPI, Jokowi Tegaskan Jangan Ada yang Disembunyikan

Gajah sumatera merupakan satwa liar yang dilindungi. Berdasarkan data organisasi konservasi alam dunia, IUCN, gajah sumatera hanya ditemukan di Pulau Sumatra. Satwa tersebut masuk spesies terancam kritis dan berisiko tinggi punah di alam liar.

Kerusakan habitat gajah dapat menimbulkan konflik dengan manusia. Kerugian ekonomi dan korban jiwa bagi manusia maupun keberlangsungan hidup satwa dilindungi tersebut. (antara/jpnn)


Redaktur & Reporter : Rah Mahatma Sakti

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler