Adang Tuding Miranda Goeltom Terlibat

Selasa, 13 Desember 2011 – 06:16 WIB
ADANG KONPERS : Suami Nunun Nurbaetie, Adang Daradjatun menggelar jumpa pers di kediamannya di Jalan Cipete Raya, Jakarta, Senin (12/12/2011). Adang memberikan keterangan dengan memutar rekaman suara dirinya dengan empat penyidik dari Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dan menunjukkan foto dirinya dan istrinya bersama Miranda Goeltom. FOTO : DWI PAMBUDO/RM

JAKARTA - Peristiwa penangkapan dan penahanan Nunun Nurbaetie Daradjatun tampaknya bisa diterima dengan lapang dada oleh sang suami Adang DaradjatunNamun, di balik sikap legowo tersebut, Adang tidak ingin membiarkan pihak lain yang justru berperan besar, melenggang bebas

BACA JUGA: KPK Belum Perlu Buru Pengusaha Pelindung Nunun

Secara implisit, mantan Wakapolri itu meminta KPK juga membidik Mantan Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia (DGS BI) Miranda Swaray Goeltom dalam kasus suap berupa cek perjalanan (traveler's cheque) tersebut


Dalam konperensi pers yang digelar di kediamannya kemarin (12/12), Adang menuturkan dirinya mengaku tidak akan menghalangi proses penyidikan atas istrinya

BACA JUGA: BIN Telusuri Cukong Pelindung Nunun

"Kalau KPK bilang ya silahkan
Masalah kalau nanti ibu yang dihukum mau berapa tahun juga nggak ada masalah untuk saya

BACA JUGA: Jaksa Agung Sebut Kasus Yusril Tetap Lanjut

Tapi tolong jangan ibu aja yang dihukumSaya ingin keadilan yang setara," ujar Adang ditemui di kediamannya kawasan Cipete Raya, kemarin

Yang dimaksud kesetaraan oleh Adang adalah KPK juga membidik MirandaMenurut Adang, ada sejumlah indikasi yang bisa mengarahkan keterlibatan sosialita tersebutDiantaranya, pertemuan Miranda dengan sejumlah anggota DPR yang sebagian besar telah menjadi terpidana di hotel Dharmawangsa

"Tolong dalam pendekatan hukum, kalau saya minta setara ini seolah-olah saya dendam dengan MG (Miranda Goeltom) bukan ituTapi dari rekaman, proses pertemuan di Klub Bima Sena (Hotel Dharmawangsa),dimana dinyatakan yang membayar (jamuan) ibu MG dan yang hadir di sana itu para tersangka (terpidana)Itu kan petunjuk, saya serahkan ke KPK," tegasnya

Selain petunjuk berupa pertemuan di hotel Dharmawangsa, dalam kesempatan tersebut, Adang juga membeberkan rekaman pemeriksaan atas dirinya oleh empat penyidik KPK yang sengaja direkamnyaLewat rekaman pemeriksaan yang berlangsung pada 30 Desember 2010 itu, empat penyidik KPK berinisial RS, N, R dan I itu mengindikasikan Miranda akan segera dijadikan tersangka, setelah istrinya

Rekaman pemeriksaan yang sejatinya berlangsung sekitar 1,5 jam itu hanya diputar selama lima menit oleh Adang, kemarinDalam rekaman itu, terdengar suara penyidik berinisial RS yang mengungkapkan keraguannya bahwa insiator pemberi suap adalah Nunun

"Kita bicara si pemberi sementara kita mentoknya di ibu (Nunun), sementara ada bukti ibu mendapatkan 1 miliarTapi kami sebagai penyidik menyimpulkan kalau ibu punya motif kenapa ibu dapet fee gitu kanLogika berpikir kami, kalau ibu yg punya motif bagi duit ke anggota dewan kenapa dapet feeKalo dia yang mendapat manfaat MG jadi DGS seharusnya ibu nggak perlu dapet fee lagiSementara kami ambil hipotesa bahwa ini bukan ibu yg punya motif, yg punya keinginan bukan ibu," ungkap RS seperti diperdengarkan dalam rekaman

Lewat rekaman, RS melanjutkan, pihaknya mengungkapkan salah satu alasan mengapa menetapkan Nunun sebagai tersangkaDia juga menuturkan dengan gamblang adanya dugaan bahwa Miranda adalah inisiator pemberi suap dalam kasus tersebut

"Kemudian muncul pertanyaan siapa yang punya kepentingan, sementara ini kita ambil hipotesa yang punya motif adalah orang yg dipilih anggota DPR, siapa? Ya MGKami perpandangan krusial sekali posisi dari ibu untuk memperjelas posisi beliauKarena yang merah (PDIP) lagi banding di praperadilan dipengadilan, harus ada pemberi yang dikenakan, pertanyaannya siapa? untuk meng-counter praperadilannya, harus ada, makanya harus ada yang ditetapkan sebagai pemberi, Siapa motivator, kenapa ibu jadi target jadi tersangka,?" lanjut RS

Terkait rekaman pemeriksaan tersebut, Adang meminta KPK mempertimbangkan isi rekaman tersebutDia juga mengaku siap, jika sewaktu-waktu KPK meminta rekaman tersebutDia berharap lembaga antikorupsi tersebut segera menindaklanjuti isi rekaman tersebut"Saya tidak akan tutup-tutupi kasus iniDalam kasus ini seolah-olah ibu yang paling bersalah, padahal ada pihak lain yang perannya lebih besarSaya berikan masukan ke kpk saja, tolong jangan ibu saja yang ditetapkan sebagai tersangka,?lanjutnya.

Tidak hanya rekaman, politikus PKS itu juga menunjukkan bukti kedekatan istrinya dengan Miranda melalui tiga fotoDia ingin mementahkan pernyataan Miranda selama ini yang mengatakan dirinya tidak dekat dengan NununDalam salah satu foto tampak Adang tengah berdiri berdampingan dengan sang istri dan juga Miranda

Foto tersebut diambil di kediaman Adang, kawasan Cipete Raya"Saya ingin menunjukkan kalau Ibu memang dekat dengan MirandaLewat foto ini, saya hanya ingin beri data bahwa ada kebohongan kalau dia bilang tidak dekat dengan ibu," tegasnya

Seperti diberitakan sebelumnya, dalam sejumlah pemeriksaan di KPK dan juga di persidangan, Miranda membantah dirinya mengenal dekat NununDia mengaku hanya sekedar mengenal Nunun karena kedua anak mereka sama-sama bersekolah di AmerikaDia juga mengaku hanya sesekali bertemu Nunun dalam acara-acara sosialita

Di bagian lain, Kemenkum dan HAM kembali mengeluarkan surat cekal atas Miranda GoeltomSurat perintah cekal tersebut sudah mulai berlaku kemarin malamHal itu menindaklanjuti permintaan dari KPK terkait proses penyidikan kasus suap cek perjalanan yang sedang berlangsung

"Per malam ini (kemarin,red) telah dikeluarkan kembali permintaan cekal kepada saudari Miranda GoeltomPencekalan ini dilakukan segera sebagai komitmen kuat antara KPK dan Kemenkum dan HAM dalam kerjasama pemberantasan korupsi," jelas WamenkumHAM Denny Indrayana.

Sementara itu, kemarin Nunun Nurbaeti kembali diperiksa oleh KPKNamun, instansi pimpinan Abraham Samad itu gagal mendapatkan banyak informasi dari istri Adang Daradjatun ituSebab, Nunun yang kemarin datang menggunakan baju warna hijau itu mendadak sakit dan harus dilarikan ke rumah sakit.

Nunun datang ke KPK sekitar pukul 15.00, tidak banyak yang dia ucapkan begitu turun dari mobil yang dikawal penyidik KPKBegitu kakinya menginjakkan kaki di tangga masuk, dia langsung menanyakan kabar para wartawanSetelah itu, dia berjalan masuk tanpa berbicara apapun.

Di dalam gedung, salah satu anaknya yakni Ratna Daradjatun sudah menungguBegitu ibunya masuk, Ratna menyambut dengan memeluk dan memapahnya naik ke ruang penyidikNah, kehebohan terjadi 45 menit kemudianPengacara Nunun, Ina Rachman keluar dari gedung KPK"Ibu sakit," ujarnya sambil berlalu ke mobil.

Wartawan yang mengerubutinya tidak dihiraukanIna tutup mulut sambil sesekali bilang tidak ada komentar untuk saat iniNamun, desakan akhirnya membuat pengacara itu buka mulutTepat sebelum masuk ke mobil, Ina menyebut Nunun sakit dan akan di bawa ke RS Metropolitan Medical Centre (MMC).

Tiba-tiba sudah ada mobil ambulans MMC di samping gedung KPKNah, proses dibawa perginya Nunun ke RS tidak seperti apa yang dilakukan KPK biasanyaYakni, memasukkan Nunun lewat pintu bawah gedungSebelumnya, entah untuk pancingan wartawan atau apa, ambulan diberangkatkan terlebih dahulu.

Sekitar 15.45, sebuah mobil Innova dengan plat B 1774 IR keluar dari parkiran bawahDiikuti dengan beberapa mobil lain yang mengawalSekilas, didalamnya terdapat sosok yang terbaring kursi belakang supirMobil tersebut pergi, dan Nunun tidak kembali lagi ke KPK sampai malam.

Menurut Jubir KPK Johan Budi, Nunun tiba-tiba lemas dan hampir pingsanKondisi tersebut berbanding terbalik saat dia datang dan di cek oleh dokter KPKSaat itu, kondisinya dinyatakan sehat dan dianggap bisa melanjutkan pemeriksaan"Baru beberapa pertanyaan, tiba-tiba kondisinya berubah menjadi lemas," katanya.

Informasi yang beredar, seorang petugas KPK mengaku mendengar teriakan-teriakan perempuan di ruang penyidikDiduga kuat, itu adalah suara Nunun sebelum lemas dan hampir pingsanTidak diketahui pertanyaan apa yang membuatnya histeris, Johan hanya menyebut penyidik sempat bertanya dan bisa dijawab Nunun.

Johan mengatakan kalau pihaknya sangat peduli dengan kesehatan Nunun supaya bisa diperiksa lebih lanjutOleh sebab itu, pihaknya memilih untuk melarikan Nunun melalui pintu bawahApa ada kemungkinan Nunun diperiksa di RS agar tidak merepotkan? Johan menjawab masih menunggu hasil dari pemeriksaan dokter(ken/dim)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Stres, Polisi Bunuh Ayah Kandung


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler