BACA JUGA: LPS Gelontor Rp. 2 T ke Bank Century
Tambahan utang tersebut diumumkan dalam siaran pers ADB dari Manila, Kamis (27/11)
BACA JUGA: PLN Optimalisasi Energi Primer
Ini merupakan dana pinjaman komersial ADB dengan masa pengembalian 15 tahun, termasuk masa tenggang tiga tahunProgram ini juga untuk mendorong partisipasi sektor swasta dalam mempercepat pembangunan infrastruktur
BACA JUGA: RI Jajaki Pinjaman Siaga ke Jepang
Juga, membantu memperbaiki iklim investasi dengan menghilangkan hambatan ketiadaan infrastruktur serta meningkatkan akses pelayanan infrastrukturUtang ini juga diharapkan membantu Indonesia memperbaiki kebijakan, undang-undang dan lembaga yang diperlukan untuk menarik investasi swasta dalam skala besar di sektor infrastrukturJuga memperjelas peran dan tanggung jawab lembaga-lembaga pemerintah pusat dan daerah
"Permintaan dalam negeri dan investasi swasta selama ini menjadi pendorong utama pertumbuhan ekonomiKemajuan yang dicapai Indonesia menjadi lebih besar lagi jika mengingat bahwa Indonesia harus menghadapi berbagai bencana alam termasuk tsunami pada tahun 2004," kata Rehan Kausar, staf urusan infrastruktur di Departemen Asia Tenggara ADB
Pemerintah Indonesia memperkirakan kebutuhan investasi infrastruktur senilai USD 65 miliar dari tahun 2005-2009Dana itu akan dipenuhi dari APBN sebesar USD 25 miliarLalu, USD 14 miliar dari bank-bank di dalam negeri, dana asuransi dan pensiun, serta USD 10 miliar dari lembaga bilateral dan multilateral, dan USD 16 miliar dari sektor swasta.(sof/fan)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Konsumsi Gas Tetap Tumbuh, Harga Tidak Naik
Redaktur : Tim Redaksi