jpnn.com, CIBINONG - Wakil Bupati Bogor Iwan Setiawan mewanti-wanti anak buahnya di lingkungan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor, Jawa Barat jangan lagi menyuap pegawai Badan Pemeriksa Keuangan (BPK).
Menurut Iwan, tahun sebelumnya sudah ada pemeriksaan oleh auditor BPK Perwakilan Jawa Barat terhadap laporan keuangan Pemkab Bogor, tetapi tidak pernah ada masalah.
BACA JUGA: Bupati Ade Yasin Ditangkap KPK, Perhatikan Tangannya
"Mungkin sudah ada hal yang harus kami koreksi. Saya tidak mau lagi tahun depan ada IMB (inisiatif membawa bencana, red) begitu," ucap Iwan di Cibinong pada Kamis (24/8).
Dia pun meminta jajarannya untuk menyampaikan laporan keuangan secara apa adanya kepada BPK, dengan hasil pencatatan yang benar dan cermat.
BACA JUGA: AS Peringatkan Warganya yang Mau ke Papua & Sulawesi, Brigjen Ahmad Bereaksi
"Sebetulnya, ini hal yang rutin, yang penting kita (Pemkab Bogor, red) menyampaikan apa adanya kepada BPK. Dahulu tidak pernah ada (kasus)," ujar dia.
Iwan juga menyatakan siap berkoordinasi dengan BPK dalam membuat laporan keuangan yang baik agar mendapatkan predikat wajar tanpa pengecualian alias predikat WTP.
BACA JUGA: Ini Lho Sosok Bunda Mirna, Pengusaha Tambang Emas Ilegal di Maluku
"Kami sudah rapatkan dengan seluruh SKPD, tidak boleh menghambat dan tidak boleh menghalangi bilamana BPK itu meminta data, saya sudah instruksikan," ujarnya.
Sebelumnya, Bupati Bogor Ade Yasin (AY) mengaku dipaksa bertanggung jawab atas perbuatan anak buahnya terkait dugaan suap pengurusan laporan keuangan Pemkab Bogor Tahun Anggaran (TA) 2021.
"Saya dipaksa untuk bertanggung jawab terhadap perbuatan anak buah saya. Sebagai pemimpin saya harus siap bertanggung jawab," ucap Ade di Gedung KPK sebelum memasuki mobil tahanan.
Ade Yasin juga mengaku tidak pernah memerintahkan anak buahnya untuk menyuap Tim Pemeriksa BPK Perwakilan Jawa Barat.
"Itu ada inisiatif dari mereka. Jadi, ini namanya IMB, ya, inisiatif membawa bencana," kata Ade Yasin. (ant/fat/jpnn)
Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam