Adegan Sadis Pembunuhan Itu Tidak Terjadi di Myanmar

Rabu, 11 Oktober 2017 – 18:15 WIB
Cuplikan video hoaks. Foto: The Sun

jpnn.com, BRASIL - Konten hoaks terkait tragedi kemanusiaan Rohingya masih banyak bertebaran di media sosial belakangan ini.

Salah satunya berupa video pembunuhan sadis yang disebut-sebut dilakukan militer Myanmar terhadap etnis Rohingya. Padahal, pembunuhan itu dilakukan gangster narkoba di Brasil.

BACA JUGA: Teganya Sebarkan Foto Hoaks Soal Bencana

Video pembunuhan brutal tersebut berdurasi 2 menit 20 detik. Awalnya tampak dua orang menggali lubang kuburan.

Di sekitarnya ada orang yang membawa senjata dan bercakap-cakap dengan bahasa mirip Portugis.

BACA JUGA: Kabar Ini Bikin Adu Domba TNI dengan Biksu Myanmar

Selanjutnya, dua penggali itu mengambil posisi tidur miring berjajar.

Tiba-tiba, beberapa orang meletuskan tembakan ke dua penggali yang tidur di dalam lubang kubur tersebut.

BACA JUGA: Dikira Informasi Hoaks, Ternyata Benar

Adegan sadis selanjutnya, tampak dua penggali yang sudah ditembak dan tidak bergerak itu disiram bahan bakar.

Tak lama kemudian, api dinyalakan dan terbakarlah apa yang ada dalam lubang kuburan tersebut.

Pemilik akun Twitter @ekowBoy (Eko Widodo) menyebut video itu pembantaian etnis Rohingya.

Posting-an tersebut diunggah pada 3 September 2017 dan kini telah dihapus.

Namun, konten yang sama telah menyebar secara luas. Termasuk di platform Facebook. Banyak yang menyebut video itu terjadi di Myanmar.

Sebenarnya, video tersebut tidak ada kaitannya dengan pembantaian etnis Rohingya.

Video itu pernah dibahas di Daily Mail pada 30 Agustus 2017. Di sana dijelaskan, dua laki-laki bernama Wagner dan Victor da Rosa ditangkap geng saingan mereka di Brasil.

Keduanya lantas dibawa ke sebuah tempat di Porto Alegre. Di bawah todongan senjata, Wagner dan Victor diminta menggali lubang kuburan sendiri.

Setelah lubang kuburan tergali, mereka disuruh masuk, lalu ditembaki dari atas dan dibakar.

Dikutip dari berita di atas, Felipe Borba dari Brazilian Civil Police mengungkapkan, pembunuhan itu terjadi diduga setelah terjadinya faksi antargeng obat-obatan terlarang di Brasil.

Video itu sengaja direkam kelompok geng narkoba untuk menyebarkan ketakutan pada kelompok lainnya.

"Polisi masih menyelidiki kejahatan tersebut," kata Felipe Borba. (gun/eko/c17/fat/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Kabar Bank Muamalat Dibeli Lippo Grup Hanya Hoaks


Redaktur & Reporter : Natalia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler