Kabar Ini Bikin Adu Domba TNI dengan Biksu Myanmar

Senin, 09 Oktober 2017 – 18:49 WIB
Latihan menembak Korps Marinir TNI AL dan tentara AS. Foto: JPG/Pojokpitu

jpnn.com, JAKARTA - Kabar bohong bernada provokasi dan adu domba masih terus bermunculan di dunia maya.

Contohnya, yang disebar situs rakyatsumatera.online. Pada 6 Oktober lalu, situs yang memang sering menyebarkan hoaks itu membuat berita berjudul Wirathu: Pasukan Kami 10 Kali Lebih Hebat daripada Pasukan Indonesia.

BACA JUGA: Dikira Informasi Hoaks, Ternyata Benar

Berita itu dibuka dengan kalimat seputar unjuk kekuatan TNI dalam perayaan HUT 5 Oktober lalu.

Bunyinya seperti ini: Ramainya video di YouTube yang memperlihatkan kehebatan pasukan TNI saat HUT 5 Oktober kemarin memancing komentar biksu Wirathu.

BACA JUGA: Kabar Bank Muamalat Dibeli Lippo Grup Hanya Hoaks

Sosok yang sukses membasmi etnis Rohingya ini mengatakan bahwa pasukan biksu terlatih mereka 10 kali lebih hebat daripada pasukan Indonesia.

Dalam berita itu, Wirathu menyatakan bahwa pasukan biksu Myanmar terlatih sejak usia muda.

BACA JUGA: Jokowi Harusnya Juga Ingatkan Polri Tidak Berpolitik Praktis

Mereka tidak bisa dibandingkan dengan pasukan militer Indonesia.

"Mereka 10 kali lebih kuat daripada pasukan Indonesia," ungkap Wirathu saat diwawancarai The Asia Guardian.

Rakyatsumatera.online juga menyebutkan bahwa Wirathu dengan kekuatan biksu yang di luar batas manusia normal ingin membersihkan umat muslim di Asia Tenggara.

"Dengan pasukan biksu yang luar biasa ini, saya yakin mampu memperluas dominasi kami dan membersihkan kawasan Asia Tenggara dari muslim sehingga ajaran Buddha bisa kembali berjaya seperti ratusan tahun yang lalu." Begitu bunyi kutipan Wirathu di situs tersebut.

Untuk membuat isi berita itu panjang, Rakyat Sumatera menambahi tulisan soal survei Global Fire Power atau GFP.

Dalam survei itu disebutkan TNI berada di urutan ke-14 dari 133 negara. Kekuatan TNI disebut berada di nomor tujuh di Asia.

"TNI memiliki indeks kekuatan (power index score-PwrIndx) 0,3347. Angkatan perang yang saat pertama dibentuk diberi nama Tentara Keamanan Rakyat itu masih nomor 1 di Asia Tenggara," tulis rakyatsumatera.online.

Sejatinya kabar itu bohong. Tidak ada situs bernama The Asia Guardian yang seolah-olah dikutip rakyatsumatera.online. Yang ada adalah The Guardian yang memiliki situs di theguardian.com. Situs itu memang punya section Asia.

Tapi, dari pencarian di situs The Guardian, tak ada berita terkait statemen Wirathu tentang TNI.

Berita terkait Wirathu di situs The Guardian terakhir soal Wirathu yang mencerca muslim di Myanmar.

Bukan mencerca tentara Indonesia. Nah, data terkait dengan peringkat TNI dalam GFP memang benar.

Meskipun begitu, berita ini sangat berhasil memprovokasi banyak orang. Buktinya, di Facebook banyak orang terpancing.

"Wah, nantang perang jg ni botak, paling bantuan Tiongkok," tulis akun Facebook Sri Suhartono. Sri menuliskan status itu sembari membagikan tautan dari sebuah fan page.

Berita konyol seperti itu tak hanya diproduksi rakyatsumatera.online. Situs lain terdeteksi membuat konten yang sama.

Bahkan, isinya plek, dari judul sampai isi berita tiap paragrafnya. Situs itu bernama tajukantara.online.

FAKTA : Situs The Asia Guardian yang dikutip rakyatsumatera.online sebenarnya tidak ada. Jadi, berita tentang Wirathu yang mengomentari TNI sebenarnya juga tidak ada. (gun/eko/c14/fat/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Kabar Hoaks Provokasi Soal Babi Halal


Redaktur & Reporter : Natalia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler