jpnn.com - JAKARTA - Politikus PDI Perjuangan Adian Napitupulu merasa aneh dengan data yang dikemukakan KPU Kota Kota Administrasi Jakarta Utara.
Pasalnya, dari hasil pencocokan dan penelitian (Coklit) daftar pemilih sementara (DPS) yang dilakukan untuk Pilkada 2017, terjadi pengurangan jumlah pemilih dari pemilihan presiden 2014 lalu.
BACA JUGA: PKS Ingin Proporsional Tertutup, dengan Catatan...
"Pada pemilihan presiden, terdapat 1.336.025 pemilih untuk Jakarta Utara. Tapi hari ini berkurang menjadi 1.025.045 orang. Artinya tiap hari dari tahun 2014 sampai 2016 rata rata orang meninggal atau pindah ada 420-an orang," ujar Adian, Jumat (28/10).
Menurut Adian, informasi tersebut terasa janggal. Karena jumlah pemilih berkurang hingga mencapai 310 ribu orang. Padahal umumnya, pemilih di mana-mana cenderung bertambah. Apalagi untuk DKI Jakarta.
BACA JUGA: JPPR: Pilkada Terlalu Mahal bila Hanya Untuk Kekuasaan
"Ada beberapa kemungkinan penyebab terjadinya pengurangan sebesar itu. Antara lain, terjadi exodus massal seperti layaknya di daerah perang. Kemudian ada meninggal massal serentak. Mungkin saja dan terorganisir seperti peristiwa bunuh diri massal atau dikarenakan wabah penyakit menular," ujar Adian.
Penyebab lain, kemungkinan kata Adian, terjadi genocida (pembataian massal) di Jakarta Utara. Kemudian mungkin ada ratusan ribu orang yang usianya justru turun bukan naik.
BACA JUGA: Ruhut: Kalau Ada yang Mau Pecat Aku, Ramai Berita!
"Misalnya di 2014 umurnya 17 tahun, tapi tahun ini umurnya turun jadi 15 tahun atau mungkin kombinasi dari ke semua, kemungkinan itu," ujar Adian.
Sebelumnya, Ketua KPU Kota Jakarta Utara Abdul Muin mengatakan, pihaknya telah menyelesaikan tahapan hasil pencocokan dan penelitian DPS dari tingkat RT/RW.
Hasilnya, sebanyak 310 ribu orang dicoret dari DPS karena tidak memenuhi syarat. Seperti berganti alih status, tidak memiliki dokumen KTP dan KK sesuai domisili, sudah pindah, serta meninggal dunia.(gir/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Antisipasi Serangan Kampanye Hitam, Polda Jabar Bentuk Tim Cyber Crime
Redaktur : Tim Redaksi