jpnn.com, MANOKWARI - Penyidik Polresta Manokwari, Papua Barat masih mengusut kasus penembakan terhadap Direktur Lembaga Penelitian Pengkajian dan Pengembangan Bantuan Hukum (LP3BH) Manokwari Yan Christian Warinussy.
Insiden penembakan terhadap advokat pembela HAM itu dilakukan oleh orang tak dikenal (OTK), saat korban keluar dari salah satu bank Himbara di kawasan Sanggeng Manokwari, Rabu (17/7) sekitar pukul 15.45 WIT.
BACA JUGA: Pembakaran Rumah Wartawan di Karo Bakal Direkonstruksi, Komjen Agung Beri Info Penting Ini
Kabag Ops Polresta Manokwari Kompol Wisnu Prasetyo menyebut polisi masih mengumpulkan bukti guna mengungkap identitas pelaku sekaligus motif penembakan terhadap advokat senior tersebut,
"Kami tidak mau berspekulasi. Sekarang kami masih mengumpulkan keterangan dari sejumlah saksi di tempat kejadian perkara," kata Wisnu.
BACA JUGA: Tindakan Dirlantas Polda Sulteng Kombes Dodi Darjanto Ini Dianggap Melecehkan Jurnalis
Polisi sudah mengecek kamera pengawas (closed circuit television/CCTV) milik bank Himbara tersebut, tetapi aksi pelaku tidak terekam karena kameranya mengalami kerusakan.
Namun, polisi masih mencari alat bukti kamera pengawas dari sekitar lokasi kejadian perkara sembari memeriksa keterangan saksi termasuk keluarga korban.
BACA JUGA: DP Muncikari Prostitusi di Serang Tertangkap di Parkiran Hotel, Mbak DE Sedang di Kamar
"Keluarga korban yang bersama-sama dalam mobil melihat ada satu kendaraan yang ikut korban saat ambil uang di ATM, tetapi intinya kami harus dalami lagi," ucapnya.
Setelah kejadian, korban langsung dievakuasi ke Rumah Sakit Provinsi Papua Barat setelah menderita luka tembak di dada bagian kiri. Proyektil dari tubuh korban juga sudah dikeluarkan.
Hasil identifikasi terhadap proyektil yang bersarang di tubuh korban, polisi menyimpulkan pelaku menggunakan senapan angin saat melancarkan aksi penembakan kepada korban.
"Penyelidikan akan terus berjalan. Korban masih mendapat perawatan medis, peluru sudah dikeluarkan. Pihak keluarga korban juga sudah buat laporan," tutur Wisnu.
Sementara itu, Direktur Amnesty International Indonesia Usman Hamid mengutuk keras aksi teror dan penembakan terhadap advokat pembela hak asasi manusia dan perdamaian di Tanah Papua itu.
Amnesty International mendesak aparat kepolisian setempat untuk segera menangkap pelaku sekaligus mengungkap motif di balik penembakan Direktur LP3BH Manokwari.
“Penembakan itu adalah teror terhadap pribadi Yan dan kerja-kerjanya selama ini. Amnesty mendesak pihak berwenang segera mencari siapa pelakunya," Usman Hamid.(ant/jpnn)
Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam