jpnn.com - AFGHANISTAN - Pemerintah dan intelijen Afghanistan mengungkapkan bahwa pemimpin Taliban Afghanistan, Mullah Mohammed Omar, telah meninggal dunia.
Bahkan para pejabat tersebut mengklaim pemimpin tertutup itu meninggal dua atau tiga tahun lalu. Namun, hingga kemarin kelompok militan belum mengomentari klaim tersebut. Tidak ada rincian lebih lanjut yang dirilis.
BACA JUGA: AS Bantah Bebaskan Mata-mata Israel Tak Ada Kaitannya dengan Kesepakatan Nuklir Iran
Seperti dilansir BBC, Rabu (29/7), seorang juru bicara Taliban mengatakan kelompok itu akan mengeluarkan pernyataan tak lama lagi. Tapi ada beberapa laporan kematian Mullah Omar di masa lalu.
Namun, inilah untuk pertama kali laporan ini dikonfirmasi oleh sumber-sumber dari lingkungan pemerintah Afghanistan. Mullah Omar memimpin Taliban setelah kelompoknya berhasil memukul mundur milisi Afghanistan dalam perang sipil menyusul penarikan pasukan Uni Soviet dari negara itu.
BACA JUGA: Myanmar Sita Jutaan Pil Narkotika Bernilai Rp2 Triliun
Kedekatannya dengan pemimpin Al-Qaeda Osama Bin Laden telah memicu serangan militer yang dipimpin oleh Amerika Serikat di tahun 2001, menyusul serangan pada tanggal 11 September di New York dan Washington DC.
BACA JUGA: Presiden Turki Tegaskan Tak Mungkin Berdamai dengan Kurdi
Sejak itu Mullah Omar bersembunyi, dan Ameriksa Sesrikat menjanjinkan 10 Juta Dola Amerika untuk yang bisa menangkapnya. Selama bertahun-tahun, Taliban telah merilis beberapa pesan yang diakui dari Omar.
Yang terbaru dari laporan, dari pertengahan Juli, menyatakan dukungan untuk pembicaraan damai antara Taliban dan pemerintah Afghanistan.
Namun, pesan itu dalam bentuk teks yang diterbitkan pada situs Taliban. Hal inilah yang memicu rumor bahwa pemimpin itu mati atau lumpuh, karena biasanya mereka menggunakan audio atau video dalam menyampaikan pesan.(ray/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Oh Kasihan..., Dua Bocah Kakak dan Adik Ini Tinggal di Kandang Anjing
Redaktur : Tim Redaksi