AFP Rebut Masjid, Bebaskan Pastor, Maute di Ambang Kekalahan

Senin, 18 September 2017 – 06:51 WIB
Marinir Filipina patroli di Kota Marawi. Foto: AFP

jpnn.com - Tanda-tanda kekalahan kelompok militan Maute di Marawi, Filipina, kian jelas. Kemarin, Minggu (17/9) militer Filipina (AFP) menyatakan berhasil mengambil alih Masjid Bato Ali, Jamiatul Al Islamia, dan Mindanao Al Islamic Foundation.

Lokasi itu merupakan pusat komando Maute sejak pertempuran kali pertama terjadi 23 Mei lalu.

BACA JUGA: Duterte ke Ketua Komisi HAM: Kamu Gay atau Pedofil?

AFP menyerang sejak Sabtu (16/9) dan baku tembak terjadi selama lima jam sebelum dua bangunan penting itu dikuasai. Seorang anggota AFP dan tujuh lainnya luka-luka dalam pertempuran tersebut.

’’Pencapaian besar itu kian melemahkan kelompok teroris (Maute),’’ ujar Kepala Staf AFP Jenderal Eduardo Ano.

BACA JUGA: Bahaya! ISIS Ajak Anggota Bedol Desa ke Filipina

Wakil Komandan Satgas Ranao Kolonel Romeo Brawner mengungkapkan, pihaknya mendapat perlawanan luar biasa saat merebut Masjid Bato Ali.

Tempat ibadah umat muslim itu berhasil direbut sekitar pukul 21.00 waktu setempat.

BACA JUGA: Filipina Kehabisan Dana Perangi Maute

Saat ini Maute hanya menguasai sekitar 200 bangunan. AFP tidak bisa gegabah menyerang karena banyak bom rakitan.

Namun, mereka yakin pertempuran di ibu kota Provinsi Lanao del Sur itu segera berakhir.

'’Wilayah pergerakan kelompok teroris Maute kian terbatas. Kami melihat bahwa perlawanan mereka kian melemah,’’ tutur Brawner.

Berdasar informasi intelijen, Omarkhayam Maute dan pemimpin ISIS Asia Tenggara Isnilon Hapilon masih berada di Marawi.

AFP berencana memburu mereka berdua hingga tertangkap agar kejadian di Marawi tak terulang di wilayah yang lain.

Sejauh ini, belum ada tanda-tanda kedatangan para pendukung ISIS untuk membantu Maute bertempur.

Beberapa hari lalu, ISIS membuat video yang menyerukan agar para pendukungnya di Asia berbondong-bondong ikut pertempuran di Marawi.

Brawner mengungkapkan, pihaknya tidak menemukan satu pun tawanan saat berhasil mengambil alih Masjid Bato Ali.

Namun, pernyataan Penasihat Kepresidenan Urusan Perdamaian Jesuz Dureza berbeda.

Dia mendapat informasi bahwa AFP telah menyelamatkan Pastor Teresito ’’Chito’’ Suganob dan Lordvin Ocopio yang merupakan pengajar di Dansalan College, Marawi.

Mereka berhasil diselamatkan Sabtu malam dan diamankan ke lokasi lainnya. Suganob disandera Maute sejak mereka kali pertama menyerang Marawi.

Anggota Parlemen Wilayah Otonomi Khusus Mindanao Zia Alonto Adiong juga mendapat informasi serupa. Yaitu, Suganob telah dibebaskan.

’’Tapi, kami belum mendapatkan konfirmasi resmi dari satgas Marawi dan komando Mindanao Barat (Wesmincom),’’ tegas politikus yang juga menjabat juru bicara komite manajemen krisis Provinsi Lanao del Sur itu.

Istana Kepresidenan Filipina tak mau berkomentar. Mereka tidak mengiyakan maupun menampik adanya penyelamatan dua sandera tersebut. Pihak istana juga menolak berbicara terkait dengan perkembangan terbaru di Marawi.

’’Kami tidak berkomentar tentang perkembangan terbaru pertempuran di Marawi karena bisa membahayakan operasi yang masih berlangsung dan nyawa sandera yang masih tersisa maupun tentara di garis depan,’’ ujar Juru Bicara Kepresidenan Ernesto Abella.

Kemarin pertempuran masih berlangsung di Marawi. Suara tembakan masih terdengar dari kejauhan. Pesawat dan helikopter tempur milik pemerintah terbang di langit Marawi untuk membantu mengamankan posisi pasukan di darat.

Pertempuran di Marawi telah menewaskan 666 militan, 147 polisi dan AFP, serta 47 penduduk sipil. Ribuan tentara diterjunkan untuk mencegah Marawi dikuasai Maute dan menjadi basis ISIS di Asia Tenggara. (Philstar/ABS-CBN/sha/c19/any)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Hadapi Filipina, Indra Sjafri Siapkan Siasat Khusus


Redaktur & Reporter : Adil

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler