jpnn.com, DAVAO - Presiden Filipina Rodrigo Duterte mempertanyakan orientasi seksual Ketua Komisi Hak Asasi Manusia Chito Gascon.
Pasalnya, Gascon terus-terusan menyoroti tewasnya anak-anak dan remaja dalam perang melawan narkoba kebanggaan Duterte.
BACA JUGA: Bahaya! ISIS Ajak Anggota Bedol Desa ke Filipina
"Kenapa isu terkait anak muda, terutama laki-laki, membuat orang ini (Gascon) sangat tercekik? Apa kamu pedofil?" ujar Duterte dalam pidatonya di Davao City, seperti dilansir Reuters, Sabtu (16/9).
Komisi HAM Filipina dan lembaga-lembaga sejenis lainnya menuding aparat kepolisian mengeksekusi tersangka pengedar narkoba. Para pegiat HAM itu juga menilai perang melawan narkoba Duterte telah memberikan kebebasan kepada aparat untuk membunuh.
BACA JUGA: Komunitas Internasional Harus Bersatu Atasi Konflik Rohingya
Duterte tentu saja membantah semua tudingan itu. Dia berkilah bahwa polisi terpaksa membunuh untuk membela diri.
Namun, bukan Duterte namanya kalau hanya berhenti di situ. Mantan wali kota Davao itu merasa perlu merespons dengan menyerang pribadi pemimpin Komisi HAM Filipina.
BACA JUGA: Filipina Kehabisan Dana Perangi Maute
"Anda (Gascon) sepertinya sangat tergila-gila dengan remaja? Apakah? Saya jadi ragu, kamu gay atau pedofil?," ujar Duterte.
"Kenapa tidak bisa pindah saja ke permasalahan lain yang sedang melanda negeri ini," tambah Duterte merujuk nasib masyarakat Marawi yang hidup menderita sejak kota mereka diambil alih kelompok militan Maute.
Sementara itu, Chito Gascon yang sedang berada di Korea Selatan menyampaikan keprihatinannya atas sikap Duterte tersebut.
"Bahwa presiden sekali lagi menggunakan kata-kata yang menyakitkan untuk menyerang saya adalah hal yang patut disayangkan," ujarnya dalam pesan singkat kepada GMA News Online.
Jumat (15/9) lalu, Komisi HAM Filipina kembali mengingatkan tentang meningkatnya jumlah remaja yang tewas di tangan aparat saat razia narkoba.
Di antaranya Kian delos Santos, 17; Carl Angelo Arnaiz, 19; Reynaldo "Kulot" de Guzman, 14; Raymart Siapo, 19; and Grace Omadlao, 16. (dil/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Aung San Suu Kyi: Kami Melindungi Semua Orang di Myanmar
Redaktur & Reporter : Adil