Afsel, Empat Pekan Jelang Dimulainya 'Pesta'

Jumat, 14 Mei 2010 – 10:30 WIB
Presiden Afsel Jacob Zuma bersama maskot Piala Dunia 2010, Zakumi. Foto: AFP.
KEMAMPUAN Afrika Selatan (Afsel) menghelat even akbar sekelas Piala Dunia (PD) sempat diragukanNamun, perkembangan demi perkembangan menunjukkan bahwa mereka seratus persen siap

BACA JUGA: Tidur dan Cuci Baju Sendiri, Makan di Kantin

Nah, sebulan menjelang kickoff, bagaimana kemajuan yang mereka tunjukkan?

Sekitar 27 ribu pekerja konstruksi memadati salah satu sisi Soccer City Stadium, Soweto, Senin 3 Mei lalu
Mereka menyanyikan lagu-lagu pujian untuk Afsel (Afsel)

BACA JUGA: UBER CUP : Dahaga Juara Semakin Panjang

Di sela nyanyian tersebut, terkadang terdengar suara yel-yel
Tak ketinggalan, suara bising dari ribuan vuvuzela plastik - alat musik khas Afrika - yang bersahut-sahutan memenuhi udara.

Para pekerja konstruksi itu berkumpul demi merayakan sukses mereka menyelesaikan pembangunan dan renovasi stadion venue PD 2010

BACA JUGA: Buang Memori Buruk 1992

Artinya, semua stadion sudah benar-benar siap digunakan.

Padahal, sejak resesi ekonomi menyerang pada 2008 silam, kesiapan stadion lah yang paling dikhawatirkanFIFA selaku otoritas sepakbola dunia khawatir, pemerintah Afsel gagal menyelesaikan 10 stadion tepat waktuNamun, pemerintah Afsel punya cara untuk memotivasi pekerja konstruksi untuk mempercepat pembangunan stadionYakni, dengan pemberian tiket gratis pertandingan PDMotivasi ini cukup jituSebab, lima pekan jelang PD, masalah stadion dinyatakan beres.

Tapi, stadion saja tak cukupMasih ada sejumlah proyek infrastruktur yang belum 100 persen beresSebab, mereka bukan hanya menjamu 31 tim yang akan bertanding, tapi juga jutaan suporter dan fans sepakbola yang siap membanjiri negeri bekas jajahan Inggris tersebutSehingga, sektor lain seperti transportasi, akomodasi, plus sektor nonteknis seperti keamanan, harus benar-benar disiagakan.

"Ya, stadion memang sudah sepenuhnya tuntasNamun, pekerjaan kami belum selesaiAda banyak yang harus dikebut," ucap Jerome Valcke, Sekjen FIFA, seperti dikutip Associated Press.

"Ini seperti semuanya sudah siap untuk makan malamMakanannya ada, orangnya juga sudah berkumpulTapi kita belum punya mejaArtinya, masih ada yang kurang, dan itulah yang akan kita selesaikan dalam waktu singkat ini," papar Valcke.

Dari pengamatan di lapangan, infrastruktur Afsel memang belum sepenuhnya siapJalan yang menghubungkan tempat-tempat penginapan dengan stadion misalnya, banyak yang belum jadiJalan yang menuju Soccer City bahkan kadang kebanjiran jika diguyur hujan beberapa jam saja.

Sistem transportasi juga menyisakan masalahPanitia memang sudah menyediakan 410 bus antarkota, dan 110 shuttle bus khusus untuk suporter yang memegang tiket pertandinganNamun, itu dianggap tidak cukupApalagi sejumlah unit kereta api baru juga terancam tidak bisa digunakan gara-gara para pekerja yang menggarap jalur rel baru mogok kerja menuntut kenaikan gaji.

Problem lainnya, jarak antara bandara dengan pusat kota atau venue pertandingan dianggap terlalu jauhBanyak yang mengeluh perjalanan ke stadion sangat menguras tenaga dan kantongBelum lagi masalah penginapanHotel-hotel di sana diperkirakan tidak mampu menampung aliran suporter sepakbola dari seluruh penjuru dunia.

Ini memaksa panitia lokal plus pemerintah kota masing-masing host bekerja ekstra kerasPemerintah Kota Durban misalnyaMereka harus kerja nonstop menyelesaikan rel kereta api yang menghubungkan bandara baru dengan stadion Moses MabhidaTrem baru yang sempat mengalami masalah juga langsung dibenahi, dan sedang dalam tahap pengujian standar keamanan.

"Kami semua ngebut mengerjakannyaSemua infrastruktur pendukung PD kami pastikan siap dalam dua minggu," ujar Michael Suttcliffe, Walikota Durban, kepada AFP"Bandara Internasional King Shaka sudah dibuka awal Mei lalu, dan rel kereta yang menghubungkan bandara langsung dengan stadion juga baru dibuka pekan laluMestinya semua beres pertengahan Mei," lanjut Sutcliffe.

CEO PT Bandara Afsel, Monhla Hlahla, mengakui bahwa Afsel bukanlah EropaNegeri yang pernah dicengkeram rezim apartheid itu merupakan negara dengan ekonomi menengah yang sedang berkembangSehingga, seperti apapun face-off yang diupayakan, mulai dari membangun stadion megah sampai membikin jalan layang baru di tengah kota, kondisinya tetap tidak akan semudah penyelenggaraan even di negara-negara mapan.

Namun, segala keraguan tentang kesiapan Afsel segera dibantah oleh ValckeMenurut dia, Afsel sudah menjawab kekhawatiran soal stadionDan kini, dia akan memastikan kekhawatiran untuk sektor lain bakal segera tereliminasi"Afsel sangat siap menggelar Piala Dunia 2010," tegasnya.

"FIFA sangat mempercayai negeri iniMeski sering terlihat menekan tuan rumah, sedetik pun kami tidak pernah berencana memindahkan host even ini dari AfselTidak untuk alasan infrastruktur, tidak untuk alasan keamanan, maupun alasan teknis," tandas Valcke(na/bas)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Sudah Genggam Kekuatan Lawan


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler