Agar Atmosfir Olimpiade Biologi Mewabah ke Sekolah

Rabu, 25 Juni 2014 – 12:21 WIB
Kepala Subdit Kelembagaan dan Peserta Didik Direktorat Pembinaan SMA, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI, Suharlan SH, MM. FOTO: Fathra/jpnn.com

jpnn.com - SEGUDANG prestasi telah diukir para pelajar tanah air sejak aktif mengikuti Olimpiade Biologi Internasional (IBO) pada tahun 2000 hingga 2013. Prestasi itu membuat Indonesia dipercaya menjadi tuan rumah IBO 2014 di Bali, 6-13 Juli mendatang.

IBO merupakan rangkaian dari Olimpiade Sains Internasional yang tidak hanya melombakan Biologi, tapi juga bidang ilmu sains lain seperti Matematika, Fisika, hingga Astronomi. 

BACA JUGA: Saya Siap Jadi Herder Jokowi

Nah, sejak 2002, Indonesia telah mempersiapkan putra-puteri terbaik bangsa lewat Olimpiade Sains Nasional (OSN) yang seleksinya dilakukan mulai dari bawah. Terbaru, saat IBO diselenggara di Bern, Swiss, pelajar SMA Pribadi Bandung, Rhogerry Deshycka menyumbang medali emas buat Indonesia. 

Khusus IBO di Bali nanti, Indonesia telah menyiapkan empat pelajar terbaik untuk bertarung dengan pelajar dari puluhan negara lain di Pulau Dewata itu. Seperti persiapan event ini? Apa saja yang ingin dicapai sebagai tuan rumah?

BACA JUGA: Terbiasa Jarak Jauh

Berikut wawancara wartawan JPNN M Fathra Nazrul Islam dengan Koordinator Umum IBO Bali, yang juga Kepala Subdit Kelembagaan dan Peserta Didik Direktorat Pembinaan SMA, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI, Suharlan SH, MM.

Bagaimana Persiapan IBO di Bali?

BACA JUGA: Tunjangan Guru Rp 4 Juta Per Bulan

Sudah siap semua. Tim soal, tes eksperimen di laboratorium, sesi teori, sudah siap semua. Tinggal menunggu pelaksanaaan. Tim yang akan mewakili Indonesia juga sudah dipersiapkan sebaik mungkin.

Apa latar belakang Indonesia bisa ditunjuk sebagai tuan rumah IBO kali pertama?

Ini agendanya setiap tahun dan kebetulan Indonesia dipercaya jadi tuan rumah IBO karena prestasi-prestasi yang diraih anak-anak kita. Memang kegiatan ini perjalanannya panjang.

Kami sudah melaksanakan proses seleksi secara ketat di semua bidang studi, matematika, fisika, kimia, komputer, astronomi, kebumian, ekonomi hingga komputer. Proses seleksi ini ada di tingkat sekolah, kabupaten, provinsi sampai tingkat nasional.

Nah, melalui proses seleksi yang tersistem tadi, khusus biologi, Indonesia ditunjuk sebagai tuan rumah. Itu karena Indonesia dinilai berprestasi di tingkat internasional. Kita masuk level papan tengah.

Apa efek positif yang didapat Indonesia setelah menjadi tuan rumah Olimpiade Biologi?

Semoga atmosfir lomba-lomba ini berkembang di sekolah. 

Harapan kami dalam pelaksanaan kali ini bisa meraih nilai tinggi seperti tahun lalu, sehingga Indonesia bisa meraih medali. Seperti tahun lalu anak-anak kita meraih medali emas saat IBO di Swiss.

Untuk biologi, seperti apa infrastrukturnya di sekolah-sekolah kita saat ini Pak?

Terus dibenahi. Ini kita hanya berikan fisik berupa blok grant, kemudian mereka yang mengurus, pengadaan mereka, tanggungajawab di mereka (sekolah). Ada penambahan ruang laboratorium, perpustakaan, atau ruang kelas yang alokasinya melalui blok grand.

Apa manfaat penyelenggaraan event ini untuk dunia pendidikan di Indonesia?

Target kita memang emas, tapi tujuan lain adalah agar atmosfir pendidikan sais ini di sekolah berkembang dan mewabah. Positifnya, sekarang mulai ada respon dari dinas pendidikan di daerah. Apalagi kurikulum baru 2013 mengatur soal peminatan. Anak-anak yang punya talenta terhadap sains ada wadahnya. 

Ada juga siswa tidak mampu sains tapi dia punya aktifitas seni, itu ada lombanya juga. Jadi kita memfasilitasi talenta anak didik, termasuk debat bahasa Inggris, bahasa Indonesia

Seperti apa reward bagi pelajar yang juga berprestasi di IBO?

Itu sudah diatur dalam peraturan menteri,  pelajar yang berkiprah dan berprestasi di kejuaraan-kejuaraan internasional, itu mendapat beasiswa dari pemerintah. Program ini sudah berjalan. Dimanapun mereka berada tetap dikasih beasiswa.

Ada berapa negara yang mengikuti event ini?

Pesertanya berasal dari negara-negara maju dan berkembang. Total 64 negara, sudah konfirmasi 62 negara, baik negara-negara di Asia Tenggara, Eropa hingga Amerika.

Bagaimana peran serta Indonesia di ajang olimpiade sains internasional?

Disetiap iven internasional sains, kita selalu meraih medali. Oleh negara-negara maju, Indonesia sangat diperhitungkan. Tahun ini saja ada empat anak yang kita percaya berlomba tingkat internasional, itu khusus biologi. Yang lain seperti matematika ada 6 pelajar. Tapi kita ditunjuk sebagai tuan rumah hanya untuk biologi. Jadi, di waktu yang sama kita mengirim pelajar ke negara lain untuk berlomba di bidang yang lain. Misalnya seperti matematika dan lainnya.

Berapa Medali yang Ditargetkan di IBO?

Emas. Ya mudah-mudahan bisa dua emas. Kita ingin dengan menjadi tuan rumah, anak-anak lebih bergairah mempelajari sains, seperti di Bali yang jadi lokasi IBO.

Kita menghimbau selain keterlibatan daerah juga swasta, karena dengan adanya kegiatan internasional ini otomatis dari segi ekonomi menguntungkan, sekaligus promosi wisata. (*)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Jokowi tak Akan Basa-basi


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler