jpnn.com - GARUT - Kepala Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI) Nusron Wahid berkomitmen untuk terus melakukan pelatihan pemberdayaan bagi para mantan TKI, TKI bermasalah dan TKI overstayer. Menurut Nusron, hal itu merupakan wujud perhatian pemerintah dalam meningkatkan kualitas keuangan TKI yang kembali ke Indonesia.
Nusron ingin, para mantan TKI yang kembali ke Indonesia itu bisa memanfaatkan uang yang dihasilkan dari jerih payahnya di negeri orang untuk berwirausaha.
BACA JUGA: Garap Papa Minta Saham, Kejagung Minta Rekaman CCTV Hotel Ini
"Bahwa penutupan pelatihan ini bukan merupakan akhir, namun justru awal," kata Nusron saat berpidato di acara dan TKI Purna serta keluarganya Penutupan Pemberdayaan Terintegrasi di Aula Sekolah Tinggi Teknik al Musaddadiyah, Garut, Kamis (10/12).
Pemerintah, kata Nusron, berkomitmen memberikan akses pelatihan, akses pasar, akses modal, dan pendampingan.
BACA JUGA: Lama Menghilang dari Peredaran, Malah Begini Kabar Terbaru Nazaruddin
Namun, kata Nusron, hal itu tidak akan ada artinya apabila TKI sendiri tidak memiliki niat untuk maju.
"Harus ada niat yang kuat dari TKI. Pemerintah berkomitmen untuk menyediakan anggaran sebagai tindak lanjut penguatan komunitas usaha yang telah terbentuk," ujarnya.
BACA JUGA: Pakar: Boleh Membenci Tapi Jangan Menjebak Novanto
Dalam acara itu, hadir juga Kepala Dinas Koperasi Kabupaten Garut, Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Garut, Lembaga Keuangan Mikro, Mitra Lokal yang melakukan proses pembentukkan kelompok dan pendampingan, serta Mitra Industri yang memberikan pelatihan serta memasarkan/mendistribusikan produk TKI.
Mereka yang sudah ikut dalam pemberdayaan terintegrasi ini antara lain 15 kelompok yang membentuk jaringan distribusi bakso siap saji dari komunitas TKI Purna Jawa Barat.
"Mayoritasnya memang kuliner, industri kreatif, dan budidaya di Jabar," tukas Nusron. (jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Hiks...Bang Mandra Mohon Tidak Dibabat
Redaktur : Tim Redaksi