jpnn.com, JAKARTA - Dua maestro lukisan Bali, Ida Bagus Putu Sena dan I Ketut Budiana bakal dipertemukan dalam "Dwitunggal Painting Exhibition". Rencananya, pameran tersebut bakal dibuka terpisah di hari yang sama.
Pameran solo I Ketut Budiana akan diresmikan Gubernur Bali terpilih I Wayan Koster. Sedangkan pameran Ida Bagus Putu Sena dibuka Wakil Gubernur Bali terpilih Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati.
BACA JUGA: Polri Ungkap Alasan Deklarasi #2019GantiPresiden Dibubarkan
Bertemunya dua seniman Bali kelas dunia dalam "Dwitunggal Painting Exhibition" yang rencananya dibuka untuk umum hingga 1 Oktober mendatang itu berkat kepiawaian kolektor seni Daniel Jusuf. Dia merasa prihatian dengan makin tenggelamnya popularitas seniman Bali.
Padahal karya lukis seniman Bali seperti Budiana dan Sena punya ciri khas. Di mana keduanya mengandalkan kekuatan spiritual dan budaya Bali yang sangat kental. Ditambah teknik lukis yang masih tradisional.
BACA JUGA: Bareskrim Gembleng Personel Khusus Tindak Pidana Pemilu
"Saya tertarik dengan kedua pelukis ini yang masih memertahankan teknik lukis tradisional di tengah era industri 4.0. Indonesia butuh seniman seperti Budiana dan Sena yang tetap menjaga marwah kekhasan Bali," ungkap Daniel di Jakarta, Senin (27/8).
Pameran dwitunggal ini membuat Budiana, pelukis asal Padang Tegal, Ubud, Gianyar semakin termotivasi mengenalkan seni lukis tradisional Bali. Sebagai orang Bali, ia dinilai tidak hanya mampu menggali, memahami, dan mengeksplorasi ikon-ikon spiritual dan mistikal Bali, tetapi juga dipandang berhasil melampauinya, sehingga tidak tergelincir menjadi klenik semata.
BACA JUGA: Tak Ada Perlakuan Istimewa bagi Richard Muljadi di Dalam Bui
Sebelum memutuskan untuk menekuni teknil lukis tradisional Bali, Budiana mengaku pernah mencoba berbagai gaya. Namun dalam pencariannya memahami taksu Bali, akhirnya ia sadar. Sebagai orang Bali, tanah kelahiranlah yang menjadi sumber segala inspirasi.
"Setelah ditelusuri yang tidak boleh hilang adalah jiwanya, rohnya Bali. Saya memutuskan kembali pada diri. Kalau saya mengikuti yang luar, orang luar tentu jauh lebih pintar, lebih maju. Kenapa kita tidak mengembangkan yang kita punya," tuturnya.
Seniman Ida Bagus Putu Sena memiliki style melukis berbeda dengan keluarganya yang lain. Cucu dari generasi pertama pelukis Bali yang mendunia, Ida Bagus Kembeng ini memilih teknik lukis tradisional Bali, lukisannya unik. Hiperdetail. Goresannya ekspresif.
Kakeknya merupakan artis asal Bali pertama yang menerima medali perak dalam Universale Exposition tahun 1937. Dia juga merupakan keponakan dari seniman Bali terkenal Ida Bagus Made Poleng.
Tapi anehnya mereka tidak identik dalam karya. Sena memiliki style melukis yang berbeda dengan keluarganya yang lain.
Menggunakan teknik lukis tradisional Bali, lukisannya unik. Hiperdetail. Goresannya ekspresif. Untuk membuat satu lukisan, Sena bisa memakan waktu minimal enam bulan. Bahkan bisa sampai tiga tahun.
"Budiana dan Sena alirannya sama menggunakan teknik lukis tradisional Bali, tapi keduanya memiliki ide yang sangat berbeda," ujar Daniel.
Lukisan Budiana menurut Daniel berkarakter sangat kuat. Memiliki aura "mistis" dan kharismatik. Dituangkan dalam bentuk karya yang tidak biasa.
Sedangkan Sena sangat detail saat menuangkan ide di atas kanvas. Setiap guratannya memang spesial sekali.
Daniel yang juga bertindak sebagai sponsor pameran berharap dengan "Dwitunggal Painting Exhibition" eksistensi seniman Bali makin terjaga dan tidak tenggelam oleh perubahan zaman. (esy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Sepertinya Penembak Polisi di Tol Cipali Masih Jaringan JAD
Redaktur & Reporter : Mesya Mohamad