JAKARTA - Komite Normalisasi (KN) PSSI tidak mau berjalan mundurKomite yang dipimpin Agum Gumelar itu tetap fokus pada instruksi FIFA; mengawal PSSI hingga kongres dan memilih ketua umum (ketum) baru
BACA JUGA: Ronaldo jadi Perantara Seedorf
Karena itu, KN menegaskan tidak akan meladeni pihak-pihak yang memiliki perbedaan penafsiran terkait surat FIFA"Kita ini konsennya harus mengeksekusi perintah FIFA," ujar Joko Driyono, anggota KN PSSI, di Senayan kemarin (7/4)
BACA JUGA: Cuek Dianggap Kroni Nurdin
CEO PT Liga Indonesia ini mengatakan bahwa tugas KN adalah menjalankan apa yang diamanatkan oleh FIFABACA JUGA: Jubir LPI Yakin KN Bijak
"FIFA menginstruksikan kita harus menjalankan kongres sebelum 21 MeiItu yang kita jalankan sebaik-baiknyaKita ingin pastikan proses ini setransparan dan sedemokratis mungkinSemua orang yang memiliki niat-niat perubahan itu ya inilah wadahnya," bebernya
Menurut alumnus ITS itu, sebetulnya situasi PSSI yang terjadi sekarang ini sederhana, karena itu tidak perlu dipersulit jika ingin mencapai pilihan terbaik"Jangan sampai ini tidak tercapai, Misalnya, sampai 21 Mei tidak menghasilkan apa-apaPercuma punya semangat perubahan, tetapi tidak ada trust kepada kitaItu harus dihindari," bebernya
Terkait rencana perwakilan KN menghadap FIFA, menurut Joko, hal itu tidak dalam konteks mengajukan argumentasi kepada FIFATapi, lebih pada dialog untuk memperlancar proses implemantasi (surat FIFA)Kemarin, tanpa Agum Gumelar, KN kembali mengadakan rapat di Kantor PSSI untuk membahas draft peraturan organisasi (Electoral Code)"Hasil rapat akan diplenokan dan langsung dikirimkan ke FIFA," jelasnya
Di lain pihak, ketua KP hasil kongres 78 pemilik suara di Pekanbaru, Harbiansyah Hanafiah tetap kukuh jika Komite Normalisasi tidak berhak memosisikan sebagai Komite Pemilihan"Mestinya Komite Normalisasi itu terlebih dulu menggelar kongres untuk membentuk Komite Pemilihan dan Komite BandingBukan langsung bertindak sebagai Komite Pemilihan," kata Harbiansyah kepada Jawa Pos tadi malam
Karena itu, Harbiansyah menegaskan pada Minggu (10/4) nanti, pemilik suara akan mengadakan pertemuan di JakartaSetelah itu, pada Senin (11/4), Harbiansyah dkk akan menghadap KONI/KOI, sebagai induk organisasi yang ditunjuk Menpora untuk mengurusi PSSI paska tidak diakuinya Nurdin Halid dkkApa KP versi kongres Pekanbaru tidak mengakui KN? "Untuk masalah itu dikembalikan kepada pemilik suaraKarena itulah kami akan segera bertemu untuk membahasnya," kilah Harbiansyah
Secara terpisah, Nurdin Halid rupanya tidak bisa menerima pembekuan yang dilakukan Menpora Andi MallarangengMelalui pengacara Sitor Situmorang, Nurdin dan Sekjen PSSI Nugraha Besoes melayangkan gugatan terhadap Menpora ke Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) Jakarta, kemarin (7/4).
Dalam gugatannya, Nurdin meminta pengadilan membatalkan upaya pembekuan tersebutSebab, kata Sitor, upaya pembekuan oleh Menpora menyalahi aturanPSSI, kata dia, hanya bisa dibekukan oleh KONISelain KONI, yang bisa menghentikan kepengurusan hanyalah kongres"Menpora tidak berhakAda apa ini dengan Menpora?" tegasnya.
Selain Menpora, turut sebagai tergugat adalah Kepala Gelora Bung KarnoAlasannya, pelarangan pengurus PSSI menggunakan fasilitas kantor Sekretariat PSSI di Komplek GBK ikut andil dalam kisruh PSSI"Kami masih bisa menggunakan kantor PSSI hingga Mei 2011Kenapa dia ikut campur urusan PSSI," katanya.
Sitor mengakui, gugatan ini tidak akan berpengaruh terhadap upaya normalisasi PSSINurdin, kata dia, justru bersyukur akhirnya FIFA tidak memberi sanksi PSSINurdin, kata Sitor, selama ini terus bertahan dari makian masyarakatKali ini, pihaknya akan bersikap tegas"Kami terus menerus defensifSekarang, kami coba lebih ofensifUntuk menunjukkan bahwa kami ini juga ingin memajukan sepak bola Indonesia," katanya(ali/aga/iro)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Joko Dikabarkan Bakal Geser Nugraha
Redaktur : Tim Redaksi