jpnn.com - JAKARTA - Golongan Karya (Golkar) kian bergoyang. Internal partai berlambang pohon beringin itu semakin menunjukkan perbedaan pendapat. Usai kubu Golkar Aburizal Bakrie menuntaskan Musyawarah Nasional (Munas) di Bali, maka malam ini, Sabtu (6/12), Presidium Penyelamat Partai Golkar bakal menggelar Munas yang rencananya digelar di Ancol.
Selain soal Munas, dualisme juga terjadi saat menyorot polemik pemilihan kepala daerah (pilkada). Di Munas Bali, Aburizal Bakrie alias Ical memberi sinyal mendukung pilkada tak langsung (di DPRD). Hal itu membuat kubu Koalisi Merah Putih ikut bergoyang menyusul pemboikotan gerbong Partai Demokrat di penutupan Munas Bali.
BACA JUGA: Corcom Pertamina: Jangankan Pemerintah, LSM saja Kami Kasih
Sementara kubu Presidium Penyelamat Partai Golkar mendukung pemilihan kepala daerah secara langsung. "Suara Golkar suara rakyat, rakyat menghendaki pemilihan suara langsung," ungkap anggota Presidium Penyelamat Partai Golkar, Agun Gunanjar, seperti dikutip dari RMOL (Grup JPNN), Sabtu (6/12)
Agun mengatakan, Munas Golkar di Bali memang merekomendasikan agar kepala daerah dipilih lewat DPRD. Padahal Golkar sebelumnya mendukung Perppu yang dikeluarkan SBY saat menjabat presiden. "Karena secara paket mereka (Golkar dan KMP) menang (voting dalam pengesahan Perppu)," ungkapnya.
BACA JUGA: Agun Harap DPD Golkar Berani Datang ke Munas Jakarta
Karena itulah, Golkar versi Agun Cs ini, akan menjadi penentu dalam pengesahan Perppu itu pada Januari 2015 mendatang. "Pada posisi itu maka akan sangat ditentukan oleh Munas yang akan kami selenggarakan ini," tegasnya.
Munas yang rencananya akan dibuka hari ini di Jakarta tegas Agun digelar secara demokratis dan ada regenerasi kepemimpinan. Sementara Munas Bali yang memenangkan Aburizal Bakrie bagi mereka tidak sah. (rmo/adk/jpnn)
BACA JUGA: Pemerintah Diingatkan Untuk Berhati-Hati soal Petral
BACA ARTIKEL LAINNYA... Pemerintah Punya Andil Sebabkan Kerugian Negara Akibat Mafia Migas
Redaktur : Tim Redaksi