jpnn.com, JAKARTA - Politikus Partai Golkar Agus Gumiwang Kartasasminta menilai krisis yang melanda partainya saat ini tak lepas dari kesalahan mendasar pada filosofi partai.
Hal itu terlihat dari slogan 'Suara Golkar, Suara Rakyat' yang selama ini dibangga-banggakan partai berlambang pohon beringin itu
BACA JUGA: Golkar Diminta Berhati-hati Memilih Pengganti Novanto
Menurut pria yang akrab disapa AGK ini, slogan tersebut menunjukkan paradigma berpolitik yang menempatkan kepentingan partai di atas rakyat.
Padahal, seharusnya partai politik yang mengikuti suara rakyat. "Platform yang dibuat oleh Golkar di masa lalu menyalahi logika politik sesungguhnya, diputarbalikkan sedemikian rupa, sehingga Partai Golkar ditinggal konstituennya dan tidak percaya pada para pemimpinnya,” kata Agus Gumiwang Kartasasmita dalam keterangan persnya, Jumat (24/11).
BACA JUGA: 2 Landasan Moral Papa Novanto Mundur dari DPR dan Golkar
Bagi sekretaris Fraksi Partai Golkar DPR RI ini, platform partai bukan hanya soal slogan politik, tapi juga filosofi berpolitik yang ditanamkan kepada semua kader.
Karena, bagaimanapun Partai Golkar harus menjadi jangkar kepentingan dan aspirasi rakyat. Maka yang harus diperjuangkan adalah "Suara rakyat, Suara Golkar.”
BACA JUGA: Golkar Harus Segera Gelar Munaslub
“Bukan sebaliknya!" tegas putra politikus senior Golkar Ginanjar Kartasasmita ini.
Karena itu, ke depannya Golkar perlu figur pemimpin yang dapat mengemban visi filosofis tersebut. Menurut Agus, apabila Munaslub digelar, amanat tersebut sangat tepat diberikan kepada sosok Airlangga Hartarto.
"Saya yakin, apabila Munaslub digelar, tokoh partai seperti Airlangga Hartarto yang dapat menyelamatkan Partai Golkar dari salah arah dalam berpolitik selama 7 tahun terakhir ini,” pungkas AGK. (dil/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Ganti Setya Novanto? Lebih Cepat Lebih Baik
Redaktur & Reporter : Adil