jpnn.com - BATAM - Penumpang kapal Roro dan perusahaan pelayaran antarpulau di Kepulauan Riau dalam waktu dekat ini akan dimudahkan dengan pembelian tiket yaitu dengan e-Money.
Untuk mensukseskan pembelian tiket dengan sistem elektronik ini, pihak ASDP dan perusahaan pelayaran bekerjasama dengan Bank Indonesia.
BACA JUGA: Beginilah Kajari Kalau Tidak Tahu Tanggal Kelahirannya, Dikerjain Sama Anak Buah
"Tiket menyeberang menggunakan e-Money, empat bulan (Agustus) depan sudah mulai jalan," kata Kepala Kantor BI Kepulauan Riau Gusti Raizal Eka Putra usai menandatangani Nota Kesepahaman antara BI dan ASDP di Batam, Senin (27/4).
Setelah kapal Roro, selanjutnya BI akan mendorong penggunaan e-Money untuk pembayaran transaksi di pelabuhan yang lain.
BACA JUGA: Disatukan dengan 24 Tahanan Pejabat Ini Mengaku Sesak Nafas
"Kami lakukan bertahap. Harapannya nanti dilaksanakan di semua pelabuhan. Setelah Roro, selanjutnya di Pelabuhan Punggur, yang saat ini masih direnovasi," kata dia.
Setelah pelabuhan Roro dan Pelabuhan Punggur, rencananya BI juga akan menggandeng Pelabuhan Internasional Hang Nadim Batam untuk menerapkan transaksi nontunai.
BACA JUGA: Putri Dandim yang Dikabarkan Hilang Sudah Ditemukan
BI terus mendorong penggunaan e-money atau transaksi nontunai di semua transaksi perdagangan di Kota Batam.
"Kita berada di seberang Singapura yang transaksinya banyak menggunakan nontunai. Makanya kami ingin Batam juga banyak menggunakan transaksi nontunai," kata Gusti.
Ia mengajak kepada seluruh masyarakat untuk bertransaksi menggunakan nontunai, karena berdasarkan kajian-kajian yang dilakukan BI, transaksi menggunakan nontunai meningkatkan efesiensi.
Transaksi nontunai juga dapat meningkatkan keamanan saat melakukan transaksi pembayaran, termasuk mengurangi risiko perampokan.
Transaksi pembayaran nontunai juga dapat mendorong agar sistem keuangan di Indonesia semakin baik, aman, dan semakin stabil.
Gusti juga percaya, transaksi nontunai dapat mendukung upaya pencegahan korupsi, pencucian uang, peredaran uang palsu, dan pembiayaan terorisme.
"Kegiatan ekonomi tercatat dengan baik, menutup peluang tindak pidana, melawan hukum, sogok menyogok,” kata dia.
BI Kepri menggelar kampanye transaksi non tunai hingga 3 Mei 2015. Dan pada 24 Mei 2015, BI menggelar acara sosialisasi yang melibatkan ribuan masyarakat dengan berbagai hiburan di Dataran Engku Putri. (ray/bp/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Luapan Sungai Ciujung Rendam Puluhan Rumah di Serang
Redaktur : Tim Redaksi