BACA JUGA: Mendag Bantah Ada Impor Cabe
Wakil Menteri Pertanian, Bayu Krisna Mukti, mengatakan bahwa produksi cabe pada Agustus mendatang diperkirakan akan meningkat sekitar 4.000 ton dari produksi di bulan Juli."Kenaikan produksinya dibandingkan Juli kita perkirakan sekitar 4.000 ton sebulan
BACA JUGA: Pemerintah Tak Kuasa Kendalikan Harga Cabe
Paling besar nanti dari Jawa Timue, Sulawesi Selatan dan Sulawesi Utara," kata Bayu pada wartawan, Rabu (21/7) di kantor Menko Ekonomi usai rapat koordinasi ketahanan pangan.Memang diakui Bayu, bahwa harga cabe naik karena dipengaruhi musim hujan yang lebih cepat datang dari prediksi awal
"Apalagi stoknya cuma bisa bertahan tiga hari dan tidak ada stok jangka panjang
BACA JUGA: Produsen Tabung Gas Rugi Rp 3 Triliun
Turun naiknya harga dipengaruhi stok jugaJadi kita lihat stok cabe itu harus stok harian, bukan stok besarMakanya sensitivitasnya perhari membuat harga turun naikMenurut saya naik turunnya cabe dalam sejarah Indonesia itu memang besarPernah turunnya jauh sampai Rp8000, kan kasian petani," jelas Bayu.Tidak menentunya musim yang mempengaruhi terhadap kualitas panen, dikatakan Bayu terkadang memang banyak merugikan petaniApalagi harga tinggi dipasaran terjadi bersamaan dengan masa tidak panenAkibatnya kerugian petani berlapis, mulai dari produktivitasnya rendah karena penyakit, panen busuk karna hujan, dan juga sedang tidak masa panen.
"Makanya antisipasi sudah banyak kita lakukanKita kasih perlindungan supaya tidak kena hujan langsung supaya tidak penyakitan dan busuk saat musim panen," kata Bayu.
Saat ini kata Bayu, akibat harga cabe yang melonjak bahkan langka, banyak kritikan terhadap pemerintahPadahal kontribusi cabe terhadap inflasi hanya berkisar 0,26 persenPerhitungannya adalah konsumsi cabe dimasyarakat berkisar 1,2 juta ton per tahunJika dibagi 250 juta penduduk Indonesia, artinya sekitar setengah kilogram (Kg) cabe merah dikonsumsi setiap tahunnya.
"Kalau harga cabe Rp 60 ribu, artinya setiap penduduk mengkonsumsi cabe seharga Rp30 ribu per tahunKalau dibagi 365 hari, maka setiap hari setiap penduduk hanya makan sambal dengan harga sekitar Rp100Ini yang sedang kita ributkan, hanya sekedar untuk menyerang Pemerintah," kata Bayu.(fuz/afz/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Pemerintah Ingin Ubah Tampilan Rupiah
Redaktur : Tim Redaksi