Ah, Berbuka Puasa pakai Kolak Sudah Biasa, Ini Kopi Bro...

Jumat, 24 Juni 2016 – 00:46 WIB
Kopi. Ilustrasi Foto: Jawa Pos Group/dok.JPNN.com

jpnn.com - SUDAH hal biasa jika berbuka puasa dengan teh manis, kolak, es buah, air putih, atau minuman bersirup. Namun bagaimana apabila berbuka dengan segelas kopi? Mungkin terdengar tidak lazim tapi itulah dilakukan sebagian warga Palu, Sulawesi Tengah.

LAPORAN : NENDRA PRASETYA

BACA JUGA: Sesekali Komjen Tito Terlihat Tegang tapi...

PERNAHKAH anda berbuka puasa dengan sebuah kopi hangat? Untuk sebagian orang, hal tersebut pastinya akan terlihat sangat aneh. Hal ini karena hidangan berbuka puasa sangat identik dengan makanan dan minuman yang manis. 

Namun ini bukan kopi sembarang kopi yang diminum untuk berbuka puasa, tapi kopi yang khusus didatangkan dari Timur Tengah. Kalau Anda ingin mencoba sesuatu yang berbeda untuk hidangan berbuka puasa, silakan untuk berkunjung ke Masjid An Nur yang ada di jalan Sis Al Jufri, Kota Palu. 

BACA JUGA: Bayi Mungil, Ortunya Entah Siapa, Nama pun Gonta-ganti

Berbuka dengan kopi arab sudah menjadi tradisi selama puluhan bahkan ratusan tahun sejak masjid ini berdiri. 

Hidangan berbuka yang unik ini menyajikan kopi arab dan kurma sebagai menu utama untuk berbuka puasa. Kopi yang beraneka rasa itu berasal dari aneka rempah-rempah seperti jahe, kayu manis, daun jeruk, cengkeh dan daun pandan. 

BACA JUGA: PSK Tua Tetap Mangkal Selama Ramadan, Diantar Suami, Tarif?

Kopi Arab biasanya dapat dinikmati secara gratis saat berbuka di Masjid An Nur, Palu. Tak hanya warga sekitar, ada pula warga yang berada dari wilayah lain di Kota palu datang khusus untuk menikmati kopi Arab. 

Tak cuma nikmat, kopi jahe dari Arab ini, menurut sebagian jemaah ternyata berkhasiat menyembuhkan penyakit seperti batuk, flu, atau badan pegal.

Bahkan untuk membuat kopi ini, bukan sembarang orang. Kopi ini dibuat secara turun temurun sejak ratusan tahun yang lalu, yang kini diteruskan oleh keturunannya yang mempunyai darah Timur Tengah yakni Hj Sa’dia. 

Setiap harinya Hj Sa’dia, harus menyiapkan dua ratus gelas kopi kepada para jama’ah. Untuk memenuhi itu Sa’dia menyiapkan 2,5 kilo kopi serta 5 kilo gram gula. Sementara untuk menambah keharuman kopi ditambah dengan daun pandan.

"Tradisi ini sudah berlangsung puluhan tahun yang lalu dan turun temurun, kopi ini didatangkan langsung dari Arab," jelas Hj Sa'dia.

Usai membuat kopi kira-kira 15 menit sebelum azan magrib berkumandang, kopi telah siap dihidangkan ke dalam puluhan cangkir kecil lengkap dengan satu biji kurma dan sebuah kue di atas piring kecil. 

Menurut para warga, kopi ini sangat bermanfaat bagi kesehatan tubuh seperti melegakan tenggorokan dan menghilangkan batuk  serta menghangatkan tubuh.

“Sudah dari kecil saya sudah sering buka puasa di tempat ini, kopi ini juga mengandung banyak manfaat untuk kesehatan tubuh” kata Rizal salah seorang jamaah.

"Saat waktu berbuka tiba, tanpa dikomando serentak kopi beraroma jahe itu langsung diminum ramai ramai," tambahnya.

Berbuka puasa dengan kopi arab ini tidak terdapat di mesjid lain di Kota Palu, bahkan di daerah lain di Indonesia. Penasaran dengan rasa kopi ini? Datang saja langsung ke mesjid An Nur Palu, Jalan Sis Al Jufri. (***/sam/jpnn) 

BACA ARTIKEL LAINNYA... PSK Tetap Puasa, jika Ada Pelanggan Minta Siang, ya... gitu Deh


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler