jpnn.com, PALEMBANG - Ahli Forensik RS Bhayangkara Palembang telah melakukan autopsi terhadap jenazah Panijem alias Ahwa, 53, perempuan yang mayatnya ditemukan tertelungkup di rumah kontrakannya.
Hasilnya, menunjukkan ada tanda kekerasan di kepala dan jeratan di leher. Korban juga diperkirakan tewas 24 jam sebelum jasadnya ditemukan.
BACA JUGA: Berita Duka, Alex Isnaudin Meninggal Dunia, Jasadnya Ditemukan di Dasar Danau
“Ada bekas jeratan pada bagian leher korban. Pada ujung jari tangan dan kaki juga ditemukan warna kebiruan,” ujar Ahli Forensik RS Bhayangkara Palembang dr Indra Syakti Nasution SpF sebagaimana dilansir sumeks.co hari ini.
dr Indra menyatakan, dari hasil pemeriksaan bagian dalam tubuh korban juga ditemukan adanya bekas kekerasan pada bagian kepala.
BACA JUGA: Nekat Berbuat Terlarang di Rumah, Mbak Misna Tertunduk Malu di Kantor Polisi
“Tetapi hasil pemeriksaan tersebut bukan sebagai penyebab meninggalnya korban. Adanya penyempitan saluran pernafasan dan hal tersebut diduga dari jeratan di leher korban,” bebernya.
Dari hasil pemeriksaan dalam tersebut juga dipastikan korban meninggal sudah lebih dari 20 jam.
BACA JUGA: Mayat Perempuan Ditemukan Tewas di Rumahnya, Teman Laki-lakinya Menghilang
“Apakah pelaku menggunakan tangan langsung atau menggunakan benda seperti tali atau kabel. Nanti, akan kami berikan laporannya kepada penyidik,” tandasnya.
Sebelumnya, korban Panijem ditemukan tak bernyawa tertelungkup di dapur rumah kontrakan, Selasa (26/11) siang di Gang Wijaya, Kelurahan Sukamaju, Kecamatan Sako.
BACA JUGA: Ancam Petugas dengan Pistol Mainan, Dibalas dengan Senpi Benaran, Ahmad Reza Keok
Rumah Kontrakan terpaksa didobrak salah satu anak korban yang mengetahui ibunya sudah tak bernyawa. Jenazah korban langsung dibawa ke RS Bhayangkara Polda Sumsel untuk dilakukan pemeriksaan forensik.(dho)
Redaktur & Reporter : Budi