Ahmad Doli Soroti Gaya Hidup Mewah Komisioner KPU

Selasa, 10 September 2024 – 23:59 WIB
Suasana Rapat Dengar Pendapat Komisi II DPR RI dengan KPU RI, Bawaslu RI, dan BPIP di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (10/9/2024). ANTARA/Rio Feisal.

jpnn.com - JAKARTA - Ketua Komisi II DPR RI Ahmad Doli Kurnia Tandjung menyoroti gaya hidup mewah para komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU).

Ahmad Doli bahkan dengan tegas meminta pada KPU menjelaskan penggunaan anggaran Pemilu 2024.

BACA JUGA: Harap Disimak, Rieke Diah Pitaloka Beri Pesan Penting kepada KPU Soal Putusan MK

Ahmad Doli menyampaikan permintaan tersebut seusai mendengar pernyataan dari seluruh anggota Komisi II DPR RI dalam Rapat Dengar Pendapat dengan Komisi Pemilihan Umum, Badan Pengawas Pemilu, dan Badan Pembinaan Ideologi Pancasila.

RDP digelr dengan agenda penyesuaian rencana kerja dan anggaran kementerian/lembaga (RKA K/L) pada tahun 2025.

BACA JUGA: Benny Susetyo Beri Pesan Penting kepada KPU, Tolong Dicatat!

"Ketika mendengar cerita anggota dewan yang lain, ini ada penyesalan bagi saya. Karena menurut saya, anggaran yang kami perjuangkan itu membuat gaya hidup bapak, ibu, menjadi mewah semuanya," ujar Doli di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (11/9).

Politikus Partai Golkar ini bahkan mengaku terkejut dengan penggunaan anggaran Pemilu 2024 seperti rumah dinas dan apartemen maupun pesawat jet pribadi.

BACA JUGA: KPU Persiapkan Pemeriksaan Kesehatan Bakal Calon Kepala Daerah

"Private jet. Saya tadi tidak menduga, tetapi ternyata laporannya benar ada, diakui memakai uang APBN," ucapnya.

Dia juga mempertanyakan langkah KPU membuat dua film untuk Pemilu 2024, yakni Kejarlah Janji dan Tepatilah Janji.

"Coba jelaskan sama kami apa background (latar belakang) film itu dibuat dan output-nya apa? Seingat saya membuat film itu minimal Rp 10 miliar. Sekarang sudah ada dua film. Bayangkan, dua film KPU buat dalam periode ini," ucapnya.

Doli lantas meminta penjelasan dari KPU RI terkait dengan siapa saja menonton hingga alasan pembuatan dua film tersebut.

"Apakah itu bagian dari sosialisasi? Kalau sosialisasi, sejauh mana efeknya terhadap apa? Terhadap partisipasi publik? Pemahaman publik tentang pemilu atau apa?" kata Doli. (Antara/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... DKPP Pecat Hasyim, Komisi II Segera Gelar Rapat Mengangkat Komisioner KPU Baru


Redaktur & Reporter : Kennorton Girsang

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler