Komentar Ahmadinejad ini dapat diterjemahkan sebagai sebuah 'ancaman' terselubung dari Iran
BACA JUGA: Surat Kongres AS ke SBY Beredar di Papua
Artinya, Iran bisa jadi tak akan ragu meneruskan aktivitas pengayaan uranium miliknya ke level berikutnya (produksi bahan persenjataan, Red), apabila negosiasi dengan komunitas internasional gagal alias tak sesuai harapan mereka."Kerjasama dengan Iran merupakan kepentingan pihak Barat (khususnya)
Komentar itu sendiri muncul, setelah Presiden AS Barack Obama menyatakan bahwa Iran mulai kehabisan waktu untuk setuju dengan salah satu konsep rencana PBB
BACA JUGA: Obama Ajak Keluarga ke Indonesia
Dalam rancangan itu, PBB mengusulkan agar Iran bersedia mengirimkan uranium berlevel rendah miliknya ke luar negeri untuk pemrosesan lebih lanjut.Dalam pernyataannya, Ahmadinejad pun menegaskan lagi bahwa hak (pengelolaan) nuklir Iran tidak bisa dinegosiasikan, serta bahwa aktivitas nuklir negeri itu akan berjalan sesuai kerangka kerja lembaga pengawas nuklir PBB
BACA JUGA: APEC Gagal Sepakati Pakta Climate Change
Namun diperkirakan, hal itu ada hubungannya dengan batasan pengayaan uranium hingga 20 persen yang diusulkan, yang disebut-sebut diperlukan Iran untuk mengoperasikan sebuah rektor riset di Teheran, serta masih dalam tahap negosiasi dengan IAEA (International Atomic Enegrcy Agency)-nya PBB di Wina, Austria.Sejauh ini, Iran tercatat (setidaknya berdasarkan pengakuan mereka, Red) baru melakukan pengayaan uranium hingga 5 persen, yang sebenarnya cukup untuk menghasilkan bahan bakar bagi pembangkit listrik nuklirnyaMeski begitu, pihak Barat yang terutama dimotori AS, masih saja meyakini bahwa ada aktivitas nuklir tersembunyi lainnya milik Iran yang diarahkan untuk persenjataanSebuah dugaan yang senantiasa dibantah Iran, yang memastikan bahwa program nuklirnya hanya ditujukan untuk hal-hal positif seperti memproduksi energi(ito/JPNN)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Thaksin-Hun Sen Panen Kecaman
Redaktur : Tim Redaksi