jpnn.com - DIDEMO belasan organisasi massa (ormas), Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) akhirnya mengajak berdamai dengan Wakil Ketua DPRD H. Lulung Lunggana terkait pernyataannya soal pedagang kaki lima (PKL) di Pasar Tanah Abang.
Pernyataan damai tersebut disampaikan Ahok saat menerima perwakilan pendemo di ruang rapat wakil gubernur lantai 2 Balaikota, Jakarta Pusat.
BACA JUGA: Jokowi: Persoalan PKL Tanah Abang Selesai
Dihadapan perwakilan pedemo tersebut, Ahok langsung menelepon Lulung dengan pengeras suara melalui seluler miliknya.
“Iya Pak Haji Lulung, saya Ahok,” sapa Ahok memulai percakapannya lewat telepon.
BACA JUGA: Jelang Lebaran, Tarif Rental Mobil Rp4 Juta Per Pekan
Saat ditelepon Ahok, Lulung kemudian menjelaskan seputar kedatangan pendemo. “Ada Pak Ahok, saya tidak terlibat dalam aksi demo, hanya saja saya dikasih tahu mereka mau demo. Alasanya mereka tersinggung dengan pernyataan Pak Ahok yang mengatakan sayà sebagai Wakil Ketua Dewan tidak tahu tentang Perda Ketertiban Umum,” kata Lulung.
“Saya ingin Pak Ahok menyikapi UU Nomor 32/2004 tentang Wakil Gubernur dan norma menjalankan pemerintahan. Terlalu banyak komentar yang berkembang di luar,” ujar Lulung.
BACA JUGA: Tidak Senang Perilaku Ahok, Warga Geruduk Balai Kota
Ahok pun langsung menjawab omongan Lulung. “Iya kalau gitu kita nggak usah bicara terus. Kita ketemuan saja berdua,” kata Ahok.
Haji Lulung memotong pembicaraan Ahok. “Jangan sampai institusi saya (DPRD) juga ngomong. Kalau Bapak sudah ngerti, itu kan Bapak ngomongin soal bego dan gila. Jadi saya bilang ke anak-anak silakan demo asal jangan rasis,” ujar Lulung.
Dijawab ahok. “Kalau rasis saya akan lawan pendemo sampai mati. Terima kasih sudah tidak rasis. Karena saya juga tidak suka dengan orang rasis,” kata Ahok.
“Bapak juga jaga omongannya jangan sembarangan bilang tolol. Jangan kayak gitu. Pak Ahok lebih dulu ngomong rasis dengan mengatakan "emang itu tanah moyang lu",” timpal Lulung.
“Iya iya. Saya tahu Jakarta memang lebih banyak orang pintar. Kita ketemu biar masalah selesai, tidak panjang, stop berargumen, sekali lagi lebih baik kita ketemu berdua untuk bicara serius,” kata Ahok.
“Iya. Oke,” jawab Lulung. Percakapan keduanya selesai. Pendemo lantas pamitan dan Ahok membagi-bagikan kartu nama.
Sebelumnya di hadapan perwakilan pendemo, Ahok pun berjanji akan mengurangi pernyataannya yang kasar seperti mengucapkan kalimat kampret ataupun komunis.
Sekadar diketahui, belasan ormasi, kemarin mendatangi kantor Balaikota, Jalan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat. Mereka mendesak ingin bertemu dengan Ahok sebagai Wakil Gubernur Jakarta yang suka sembarangan berbicara di media dan menuding ada oknum DPRD yang menjadi beking PKL di Pasar Tanah Abang.
Keinginan pendemo untuk ketemu Ahok pun akhirnya diterima Ahok. Hanya lima perwakilan pendemo yang bisa dipersilahkan masuk untuk menemui Ahok di ruang rapat kerjanya.
Akhirnya pedemo pun meninggalkan Balaikota setelah Ahok menyepakati berdamai dengan Lulung setelah keduanya berbicara lewat telepon disaksikan perwakilan pendemo. (pes)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Jelang Lebaran, Polres Bogor Kota Siapkan Parkir Gratis
Redaktur : Tim Redaksi