Ahok dan Anaknya Diserang DBD, Dirawat Dimana Ya?

Selasa, 10 Maret 2015 – 10:01 WIB
Ahok dan Anaknya Diserang DBD, Dirawat Dimana Ya? Foto JPNN.com

SERANGAN penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) tidak pandang bulu. Kini giliran Gubernur Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dan anak bungsunya Daud Albenneer (9), menjadi korban.
Akibatnya, orang nomor satu di DKI itu, Senin (9/3), tak masuk kerja ke kantornya di Jalan Medan Merdeka Selatan, Gambir, Jakarta Pusat.

Biasanya, Ahok tiba di Balaikota DKI Jakarta sekitar pukul 07.30 WIB. Dikabarkan bahwa Ahok dan anaknya harus menjalani perawatan intensif di rumah sakit.

BACA JUGA: Ada Anggota DPRD DKI Dilaporkan ke Polda, Siapa ya?

Hanya saja, sumber informasi enggan menyebutkan rumah sakit dimaksud.

"Kalau DBD tidak mungkin di rumah, pasti dirawat," kata sumber yang tak mau disebutkan namanya.

BACA JUGA: Tahanan Polsek Kabur

Sejumlah agenda rutin pun terpaksa berjalan tanpa Ahok. Sehingga Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Siaful Hidajat mengambilalih pelaksanaan agenda kegiatan gubernur. Menyikapi persoalan penyakit DBD yang dijangkit gubernur, Djarot memerintahkan aparat terkait segera melaksanakan fogging (pengasapan) di sekitar kediaman Ahok.

Djarot memperkirakan, keduanya terkena nyamuk aedes aegypti di rumah, yakni di pemukiman Pantai Mutiara, Pluit, Jakarta Utara. Sebab demam berdarah tidak hanya menyerang Ahok, melainkan juga anak bungsunya. "Kenanya di rumah, bukan di balaikota. Habis ini langsung difogging," kata dia.

BACA JUGA: Wisma Kosgoro Bermasalah, Hayono Isman Ogah Disalahkan

Tak hanya dikediaman gubernur, Djarot mengaku sempat menemukan jentik nyamuk yang bisa menyebabkan DBD di kediamannya. "Kemarin di rumah ku juga nyari nyamuk. Dapat tuh satu jentiknya. Di tempat air bersih dia ada," ungkap dia.

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta Koesmedi mengaku baru mendengar jika Ahok dan anak bungsunya terserang DBD. Menurut dia, di sekitar kediaman Basuki setiap hari Jumat telah difogging. Namun belum pernah dilaksanakan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN).

Alasannya, petugas tidak mendapatkan izin dari warga sekitar untuk memeriksa jentik nyamuk di dalam rumah. "PSN di sana memang tidak jalan, kalau fogging setiap hari jumat itu pasti. Tapi kan yang paling penting itu bukan penyemprotannya, melainkan PSN," tukas Koesmedi. (wok)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Abaikan Sistem Keselamatan, Wisma Kosgoro Terancam Disegel


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler