jpnn.com - JAKARTA - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama meyakini, kartu Jakarta One yang bakal diluncurkan bekerja sama dengan Bank Indonesia, bakal memudahkan semua pihak.
Tidak saja pemegangnya, namun juga pemerintah dapat lebih mudah menyalurkan bantuan. Karena kartu Jakarta One dapat digunakan sebagai alat pembayaran berbagai keperluan, termasuk kendaraan umum dan terintegrasi dengan identitas diri pemegangnya.
BACA JUGA: Tokoh Masyarakat Tionghoa: PDIP Jangan Kayak Pedagang Glodok
"Harapannya Jakarta bisa menjadi etalase untuk menunjukkan pentingnya tidak ada transaksi tunai," ujar gubernur yang karib disapa Ahok tersebut, Kamis (2/6).
Karena terintegrasi dengan data kependudukan, maka kartu Jakarta One kata Ahok, juga memudahkan pemerintah menyalurkan bantuan untuk warga kurang mampu.
BACA JUGA: Waduh..Gedung 17 Lantai di Bintaro Kok Bisa Roboh?
Misalnya saat menggelar operasi pasar murah, maka akan diketahui siapa saja yang membeli barang kebutuhan pokok tersebut. Karena model pembeliannya tak lagi secara tunai, tapi menggunakan kartu Jakarta One.
"Kami akan adakan operasi pasar setiap hari. Lewat Jakarta One, kami jadi bisa tahu siapa yang beli," ujarnya.
BACA JUGA: Pedes des des! Sindiran Ahok untuk Aktivis Lingkungan
Ahok juga mencontohkan kemudahan dengan model transaksi non tunai seperti yang ia lakukan selama ini.
"Saya uang operasional disimpan di bank, paling aman. Dia bantu saya nyatet, tahu ngirim ke siapa. Kalau bank buka buat pejabat publik, saya rasa yang mau korupsi juga mikir," ujarnya.
Meski begitu Ahok menyatakan kartu Jakarta One bukan milik Bank DKI saja, tapi semua bank yang ada di Indonesia.
"Di DKI Jakarta saat ini sudah terdata lebih dari 1.600 PKL (pedagang kaki lima). Sudah cukup lumayan untuk menyalurkan ini. Saya rasa semua bisa berjalan kalau kita punya dasar," ujar Ahok.(gir/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Bulan Ramadan, Ahok Tetap Tebar Ancaman
Redaktur : Tim Redaksi