jpnn.com - JAKARTA – Langkah Pemerintah Provinsi DKI Jakarta merazia gelandangan dan para padagang kaki dinilai kurang tepat. Sebab, aksi itu dinggap memerlihatkan Pemprov DKI seakan-akan tidak peduli dengan rakyat miskin yang sehari-hari harus berjualan di pinggir jalan dan mengemis demi mencari sesuap nasi.
Ketua Forum Warga Kota Jakarta (Fakta), Azas Tigor Nainggolan mengatakan Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama perlu mengkaji ulang kebijakan dengan melakukan razia. Kalau perlu kata dia, Ahok belajar dari Wali Kota Bandung, Ridwan Kamil.
BACA JUGA: Kejagung Sita Kapal Dishub di Muara Angke
“Ahok perlu belajar dari Riwan Kamil, Wali Kota Bandung. Secara nyata Ridwan Kamil memberdayakan rakyat miskinnya. Sementara Jakarta cuma bisa gusur dan gusur rakyat miskinnya, dengan gunakan polisi dan tentara juga,” katanya Kamis (4/12).
Demi membina anak-anak jalanan dan keluarga penyandang masalah kesejahteraan sosial (PMKS), Ridwan kata Tigor, menjalin kerja sama jangka panjang dengan Korea International Cooperation Agency (KOICA).
BACA JUGA: Berkas Dokumen Cawagub DKI Belum Lengkap
Kerja sama ditandai pemberian latihan ekonomi terhadap anak jalanan, ibu-ibu dan keluarga PMKS. Alhasil, saat ini setidaknya sudah terdapat anak jalanan yang membuka kios jualan di kampus-kampus.
Sementara di DKI Jakarta, dalam beberapa hari terakhir yang terlihat justru petugas mengintensifkan razia. Seperti pada Kamis siang, puluhan aparat gabungan Satpol PP, Kepolisian dan Garnisun TNI kembali melakukan razia pedagang kaki lima di Monumen Nasional. Barang dagangan dan lapak semi permanen milik pedagang yang disembunyikan, langsung diangkut petugas.(gir/jpnn)
BACA JUGA: Tak Menikmati Hasil Korupsi, Direktur PT KSP Dibui 4 Tahun
BACA ARTIKEL LAINNYA... Menkopolhukam: Tak Ada Mekanisme Gubernur Tandingan
Redaktur : Tim Redaksi