Ahok Gemes Anak Buah Keliling Luar Negeri dengan Dalih Promosi

Senin, 10 November 2014 – 18:10 WIB

jpnn.com - JAKARTA - Pelaksana Tugas Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama melarang Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) DKI melakukan kunjungan ke luar negeri.

Menurutnya, Disparbud tidak harus berkunjung ke luar negeri untuk sekedar mempromosikan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) atau budaya Betawi karena langkah ini dinilai tidak menguntungkan.

BACA JUGA: Saksi dari BPPT Akui Ada Bus TransJakarta Tak Sesuai Spesifikasi

"Nggak boleh lagi Disparbud wisata promosi, UMKM promosi. Jadi, kalau yang nggak bisa menjual produk itu, cuma promosi ngabisin duit," ujarnya di Balaikota, Jakarta Pusat, Senin (10/11).

Namun, aturan ini tidak hanya berlaku ke Disparbud saja, seluruh Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) DKI Jakarta juga dilarang melakukan kunjungan luar negeri hanya untuk sekedar promo produk-produk Indonesia.

BACA JUGA: Ahok Kukuh Bubarkan FPI

"Sampai kepala bidang Disparbud saja nggak pulang-pulang dari luar negeri, keliling terus. Ngapain gitu loh. Kayak-kayak gitu ngabisin duit nggak karuan. Nggak bisa lagi. Mesti coret semua," ungkapnya.

Ia mengimbau seluruh SKPD DKI mempromosikan produk Jakarta melalui cara-cara yang cerdas. Misalnya melalui media sosial, internet dan sejenisnya. Ia justru mempertanyakan efek apa yang diperoleh Jakarta melalui promosi langsung ke luar negeri seperti itu.

BACA JUGA: FPI Demo Pelantikan Ahok

"Kamu beresin sini bagus-bagus juga, orang internet, sosial media juga promosi. Emang efeknya apa sih promosi gitu? SKPD bangun dong keunggulan komparatif yang baik. Bukan pergi promosi ngabisin duit nggak ada efek buat orang banyak," ungkapnya.

Untuk itu, ia meminta SKPD DKI fokus memperbaiki dan mendesain ulang Jakarta. Ia yakin kunjungan wisatawan manca negara akan meningkat bila potensi wisata DKI ditingkatkan.

"Kalau Jakarta bagus nggak usah promosi juga orang datang karena dari mulut ke mulut. Ini kan zaman sudah berubah. Zaman dulu orang Taiwan mau datang ke sini (DKI) harus kirim tim bikin acara karena mereka nggak pernah tahu Jakarta. Timnya ngomong dengan agen sana siapa yang mau datang ke Jakarta. Kalau sekarang anak muda mau jalan ke mana tinggal masuk ke google. Zaman sudah berubah," pungkasnya. (dem/RMOL)

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Jalur Bus Transjakarta Terhadang Aksi Buruh


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler