jpnn.com - JAKARTA – Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama ogah banyak berkomentar mengenai kesaksian Kepala Inspektorat DKI Lasro Marbun dalam persidangan kasus dugaan korupsi pengadaan uninterruptible power supply (UPS) untuk 25 sekolah SMA/SMKN pada Suku Dinas Pendidikan Menengah Kota Administrasi Jakarta Barat pada APBD Perubahan 2014.
Dalam kesaksiannya, Lasro menyebut nama Sekretaris Daerah (Sekda) DKI Saefullah yang memerintahkan mantan Kepala Seksi Sarana dan Prasarana Suku Dinas Pendidikan Menengah Jakarta Barat Alex Usman mengusulkan pengajuan pengadaan UPS pada APBD Perubahan DKI 2014.
BACA JUGA: Ubah Anggaran Seenaknya, Banggar DPRD DKI Sebut Pemprov Salah Mekanisme
“Kalau itu (Sekda terlibat kasus UPS) benar, berarti Pak Lasro juga bohongi saya,” kata Ahok, sapaan Basuki di Balai Kota, Jakarta, Sabtu (21/11).
Sebab, sambung Ahok, Lasro mengaku tidak tahu mengenai pengadaan UPS. Ketika bersaksi dalam persidangan, Lasro yang saat pengadaan UPS menjadi Kepala Dinas Pendidikan DKI Jakarta mengaku ditelepon Alex.
BACA JUGA: Kepala Dinas Dicecar Pemangkasan Anggaran
“Saya bilang, kamu sudah bohongi saya dong. Kan kamu ngakunya sama saya, kamu kecolongan begitu lho. Ternyata kamu tahu ada (pengadaan UPS) kok. Tapi dia bilang, cuma tahu ada beli barang, tapi enggak tahu kalau barangnya UPS, wallahualam deh,” tutur Ahok.
Lasro dan Saefullah hadir dalam rapat bersama SKPD DKI pada Jumat (20/11) malam. Namun, Saefullah terlambat datang karena menghadiri pengajian. Ahok mengaku, sempat bercanda dengan Lasro.
BACA JUGA: Nah Loh, Sistem e-Budgeting Pemprov DKI Kecolongan Rp23 Miliar
“Gue ledekin dia kemarin, 'Wah untung enggak ada Pak Sekda lho, Pak? Kalau Pak Sekda datang, bisa ribut lo berdua nih! Eh terus Pak Sekda datang,” ungkap Basuki sembari tertawa. (gil/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Wah, Ada Entry Liar di Sistem e-Budgeting DKI
Redaktur : Tim Redaksi