jpnn.com - JAKARTA - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok mengatakan, peristiwa Mei 1998 sebagai salah satu momen yang memalukan dalam sejarah Indonesia. Karena itu, Ahok berharap kejadian serupa tidak terjadi lagi.
"Bagi saya, itu (peristiwa Mei 1998) adalah sebuah kejadian yang sangat mencoreng muka bangsa dan negara," kata Ahok di Ruang Publik Terpadu Ramah Anak Sungai Bambu, Tanjung Priok, Jakarta, Rabu (13/5).
BACA JUGA: Jokowi Janjikan Rp 1,7 Triliun untuk Perumahan TNI
Ahok menyatakan, pendirian Prasasti Mei 98 di TPU Pondok Ranggon yang diresmikan hari ini memiliki tujuan untuk membuat masyarakat Indonesia tidak melupakan kejadian berdarah 17 tahun lalu. Dia berharap, pendirian Prasasti Mei 98 bisa mencegah kejadian itu berulang.
"Apalagi di negara beradab ini, negara yang berdasarkan Pancasila dan UUD 1945, itu sama sekali hal yang memalukan," ucap Ahok.
BACA JUGA: Penyidik Kasus BW Dapat Promosi
Berdasarkan laporan Sujud di Hadapan Korban Tragedi Jakarta Mei 1998 yang dikeluarkan oleh tim relawan untuk kemanusiaan, setidaknya ada 1.217 jiwa yang meninggal dan 91 orang luka. Selain itu, ada 31 orang hilang akibat Tragedi Mei yang terjadi pada 13-15 Mei 1998. (gil/jpnn)
BACA JUGA: Jokowi Sindir Hasil Internal Audit Kementerian
BACA ARTIKEL LAINNYA... Australia Pangkas Bantuan ke Indonesia, Ini Respons Menlu Retno
Redaktur : Tim Redaksi