Ahok Mutasi Kepala Dinas Strategis Jadi Staf

Rabu, 31 Desember 2014 – 00:03 WIB
Ahok Mutasi Kepala Dinas Strategis Jadi Staf. Foto JPNN.com

jpnn.com - Jabatan struktural di Pemprov DKI ibarat kursi panas saja. Dalam waktu singkat, jabatan tersebut bisa segera berganti. Hal itu akan terjadi dalam pelantikan pejabat yang dilaksanakan Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) di lapangan Monas pada Jumat (2/1).

Berdasar data yang diperoleh dari BKD, 6.511 PNS akan dirombak. Perinciannya, 5 pejabat eselon I-B (deputi), 47 eselon II-A (kepala dinas/kepala badan), 48 eselon II-B (kepala biro), 622 eselon III-A (kepala bidang dan Kasudin), 268 eselon III-B (camat), 2.961 eselon IV-A (kepala sekolah) dan 2.560 pejabat eselon IV-B.

BACA JUGA: Jelang Malam Tahun Baru, KAI Operasikan Stasiun Jatinegara

Ahok mengatakan telah bekerja mulai Jumat hingga Minggu pekan lalu untuk menyeleksi nama-nama yang tepat menduduki jabatan baru itu. Kini dia tengah memfinalkan nama-nama yang dipilih selanjutnya. Semuanya resmi diumumkan saat pelantikan. ’’Kami terus mengotak-atik, kami terus mencari jabatan untuk mereka, lebih cocok di mana,’’ ujarnya di balai kota Senin (29/12).

Dari rotasi itu, eselon II-A tentu mendapat perhatian lebih. Sebab, jabatan tesebut paling strategis di pemprov. Bisa dipastikan, dengan merombak 47 nama itu, banyak wajah baru di pemprov. Mereka yang kini menjabat bisa jadi tidak bisa tidur nyenyak.

BACA JUGA: Kasus Pemerkosaan WNA Asal Tiongkok di Bandara Masih Misteri

’’Yang pasti, ada yang pindah dari kepala dinas ini ke kepala dinas itu. Bahkan, ada yang nggak mendapat posisi sama sekali. Ada juga yang langsung menjadi staf,’’ tegasnya.

Ahok juga menjadikan rekam jejak pejabat sebagai sumber referensi dalam melakukan rotasi. Selama dua tahun lebih memimpin birokrasi DKI, dia memahami karakter dan sikap anak buahnya. ’’Bahkan, ada beberapa yang nggak perlu dites. Sebab, saya melihat kerjanya di lapangan cukup bagus,’’ tegasnya.

BACA JUGA: Pemakai Susuk Perempuan Malam, Atlet, hingga Pengusaha

Namun, Ahok masih bungkam tentang siapa pejabat-pejabat itu. Alasannya, nama-nama tersebut belum final, mungkin bisa berubah pada detik-detik terakhir. ’’Pokoknya, kami ingin yang terbaik,’’ tegasnya.

Pihaknya boleh merahasiakan nama-nama kepala dinas yang akan dirotasi. Namun, siapa saja nama-nama kepala dinas baru mulai beredar di kantor DPRD DKI. Menurut seorang politikus di dewan, Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) DKI I Made Karmayoga akan lengser dari jabatannya. Kabarnya, dia akan menduduki kursi staf. Penggantinya adalah Agus Suradika yang sebelumnya menjabat sebagai kepala Badan Arsip dan Perpustakaan DKI.

Posisi Made selama ini terbilang rawan. Maklum, beberapa kali Ahok menyoroti kinerjanya yang tidak cekatan dalam urusan kepegawaian. Pejabat berikutnya adalah Kepala Dinas Perhubungan M. Akbar. Menurut sumber tersebut, Akbar akan digantikan wakilnya, Benyamin Bukit.

Selain itu, Kepala Dinas Pendidikan DKI Lasro Marbun kabarnya juga akan beralih posisi. Ahok memercayaikan kepala inspektorat kepada Lasro. Dia akan menggantikan Franky Mangatas. Kursi yang ditinggalkannya diisi Arie Budiman, kepala dinas pariwisata dan kebudayaan. Kursi Arie akan ditempati Kepala Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Purba Hutapea.

Sumber itu membeberkan, ada juga pejabat yang mendapatkan promosi. Dia adalah Ika Lestari Aji yang saat ini menjabat sebagai kepala Sudin Sosial Jakarta Utara. Ika dipromosikan sebagai kepala dinas perumahan dan gedung menggantikan Yonathan Pasodung. Yonathan akan menjadi staf biasa.

Kursi wali kota juga mengalami perubahan. Sekretaris DPRD Mangara Pardede dipromosikan sebagai Wali Kota Jakarta Pusat menggantikan Plt Wali Kota Rustam Effendi. Rustam pun akan menjabat sebagai wali kota Jakarta Utara.

Kemudian, Plt Wali Kota Jakarta Utara Tri Kurniadi mendapat posisi sebagai wali kota Jakarta Selatan. Dan, Wakil Wali Kota Jakarta Selatan Tri Djoko menggeser Asep Syarifuddin sebagai Bupati Kepulauan Seribu.

Sementara itu, rencana perombakan pejabat tersebut juga diapresiasi para politisi DPRD DKI. Mereka menilai perombakan birokrasi merupakan salah satu cara mempercepat reformasi birokrasi.

Ketua DPRD DKI Prasetio Edi Marsudi mengatakan, pihaknya sudah membicarakan rencana rotasi jabatan dengan gubernur dan Wagub. ’’Bagi yang kerjanya lamban, pejabat tersbeut lebih baik diganti daripada menjadi benalu,’’ kata Pras, sapaan akrabnya di DPRD, kemarin.

Selain itu, wakil ketua DPD PDI Perjuangan DKI tersebut menilai perombakan pejabat bertujuan memutus jaringan mafia anggaran di SKPD. ’’Mafia proyek harus diputus. Hal itu mengakibatkan banyak proyek yang tidak berjalan. Keuangan DKI pun selalu bocor tidak jelas,’’ tegasnya. Namun, siapa pejabat yang akan digantikan, sama dengan Ahok, Pras juga tidak mau membuka suara. (fai/co2/riz)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Persaingan Ketat, PSK di Bogor Pasang Susuk, Termasuk di Miss V


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler