jpnn.com - JAKARTA - sejumlah kalangan berpendapat Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) gagal menjalankan roda pemerintahan daerah. Ketidakmampuan Ahok terlihat pada dua hal, yakni mengelola APBD dan menanggulangi banjir.
"Ahok bukan hanya tidak becus mengurus DKI, tapi dia juga sering sembarangan mengeluarkan pernyataan kontra produktif. Jadi wajar kalau Ahok mundur dari jabatannya sekarang," tandas Ketua Budgeting Metropolitan Watch (BMW) Amir Hamzah, kemarin.
BACA JUGA: Dewan Ancang-ancang Lengserkan Ahok
Ia juga menilai, cara Ahok melaporkan masalah banjir ke Presiden Joko Widodo tidak akan menyelesaikan masalah. Namun justru menimbulkan masalah baru. Sehingga pihak Istana Negara dan Pemprov DKI akan terperangkap dalam lingkaran masalah.
"Karena sikap tersebut sama saja mengadu domba presiden dengan para menteri dan pejabat tinggi negara lainnya," tegas Amir.
BACA JUGA: Tiga Hari Kebanjiran, Pedagang Thamrin City Rugi Miliaran
Fakta demi fakta mulai terkuak. Belakangan ini muncul kecurigaan dari kalangan dewan bahwa terdapat ‘Tim Siluman’ bentukan Ahok yang bertujuan mengutak-atik anggaran 2015.
Tim dimaksud bukan berasal dari internal birokrasi Pemprov DKI, melainkan orang-orang yang dikenal sebagai ‘Tim Surabaya’.
BACA JUGA: Di Enam Muara Sungai Ini Akan Dipasang Pompa Besar
"Timnya berjumlah kurang lebih 40 orang. Mereka bukan PNS ataupun pegawai pemprov, mereka orang luar," beber seorang pimpinan dewan kepada INDOPOS (grup JPNN) namun enggan disebutkan namanya, kemarin (12/2). (pes/wok)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Ini Suara Warga tentang Gaji Gendut PNS DKI
Redaktur : Tim Redaksi