Ahok, Reformasi Birokrasi, dan Sepakbola

Sabtu, 07 November 2015 – 00:59 WIB
Basuki Tjahaja Purnama. foto: JPNN

jpnn.com - JAKARTA - Sebanyak 328 pejabat eselon III dan IV tampak berbaris rapi di Balai Agung, Balai Kota, Jakarta, Jumat (6/11). Wajah mereka terlihat serius mengikuti prosesi pelantikan yang dipimpin oleh Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama.

Ahok, sapaan Basuki, sempat memberikan arahan dalam acara pelantikan tersebut. Para pejabat eselon III dan IV yang dilantik pun mendengarkan dengan seksama. Saat itu, ‎Ahok menceritakan kepada para pejabat eselon mengenai filosofinya pada saat merombak pejabat.

BACA JUGA: Koh Ahok Ngaku HP Anak Buahnya Disita BPK

Pria kelahiran Manggar, 29 Juni 1969 ini mengatakan, perombakan dilakukan seperti permainan sepakbola. Para pejabat eselon II diandaikan sebagai seorang pelatih. Mereka bertugas untuk melihat pemain.

Apabila seorang pelatih melihat pemainnya bermain buruk, maka harus diganti. "Jadi eselon 2 kami kasih hak sebagai pelatih. Kalau dia melihat pemain belakang udah maju enggak mau mundur, itu pasti pelatih akan ganti," kata Ahok.

BACA JUGA: Demo tak Boleh di Depan Istana Negara? Ahok Sih Bilang Begini

Seorang pelatih juga bisa diganti oleh manajer apabila tidak mampu menjalankan peran dengan baik. ‎Peranan manajer itu dipegang oleh Ahok. Wakil Gubernur menjadi wakil manajer. Sedangkan, eselon II adalah pelatih.

Adapun warga DKI adalah pemilik klub sepakbola. Mereka yang mengawasi kinerja Pemerintah Provinsi DKI melalui program Qlue dan Jakarta Smart City.‎ "Saya tadi nyari gimana untuk jelasin ini agar Jakarta jadi revolusi mental, reformasi birokrasi. Akhirnya saya ketemu main sepakbola saya pikir paling cocok," ucap Ahok.

BACA JUGA: Pemprov DKI vs PT Godang Tua Jaya Makin Panas, Ini Saran Polda Metro

Ahok meminta kepada para PNS yang baru dilantik sebagai pejabat eselon III dan IV agar bisa memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat. Mereka tidak boleh berbuat curang, seperti mencuri uang rakyat. "Saya ingin bapak ibu ada suka cita melayani orang. Karena kita disumpah untuk melayani," ‎ujar mantan Bupati Belitung Timur ini.

Ahok tidak ingin ada kebobolan di bawah kepemimpinannya di Jakarta. Kebobolan tersebut ‎misalnya ada sampah di mana-mana, orang kelaparan, rumah yang mau roboh, enggak bisa berobat, dan ada jalan berlubang. Ia tidak ingin ada orang yang mengiriminya foto sungai masih penuh sampah.

"Saya tidak mau orang sampai kirim foto ke saya bilang omdo, omong doang. 'Nih sungainya masih penuh sampah'," ucap Ahok.

Selain itu, Ahok tidak ingin mendengar ada masyarakat yang menyampaikan keluhan terkait kinerja Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP). PTSP dalam memberikan pelayanan tidak akan meminta duit. Namun sayangnya, masyarakat hanya dipersulit. "Itu namanya kebobolan. Saya enggak mau ini terjadi di DKI," ujarnya.

 

‎Ahok memiliki target agar warga Jakarta terpenuhi otak, perut, dan dompet. Yang dimaksud otak adalah tingkat kebahagiaan yang baik, pendidikan, jasmani dan rohani. Sedangkan, perut adalah kondisi sehat dan bisa makan banyak. Dompet adalah masyarakat bisa penuh daya beli. "Ini target kami," ucap suami Veronica Tan ini.

Ahok menjelaskan, para pejabat eselon III dan IV bisa naik menjadi eselon II. Menurut dia, hal itu terjadi jika para pejabat eselon II tidak bisa bekerja dengan baik.

"Sekarang kami berikan peringatan ke pelatih, pelatih tidak baik maka pemain senior bisa mengganti. Bapak ibu bikin lamaran, kami tes, bisa jadi eselon II," ungkap Ahok.

Dari 328 pejabat tersebut terdiri dari 27 pejabat eselon III dan 301 pejabat eselon IV. ‎Pelantikan berdasarkan Keputusan Gubernur nomor 2368-2379 tahun 2015 tertanggal 5 November tentang pengangkatan, pemindahan, dan pemberhentian dalam dan dari jabatan administrator. Kemudian Keputusan Gubernur nomor 2380-2414 tahun 2015 tentang pengangkatan, pemindahan, dan pemberhentian dalam dan dari jabatan pengawas.

Sementara, jumlah pejabat yang didemosi dari eselon III ada 10 orang. Dari eselon IV ada 64 ‎pejabat. Selain itu pejabat atau staf yang mengalami promosi ada 118 orang yang mendapatkan promosi pada pelantikan kali ini. Sebagian merupakan pegawai negeri sipil dari angkatan muda tahun 2010.‎ (gil/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Pemprov DKI Revisi Pergub, Demonstrasi Boleh Bebas?


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler