jpnn.com - JAKARTA- Wacana Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa untuk mengunggah wajah para pelanggang PSK ke media sosial mendapat dukungan dari Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.
"Bagus dong. Aku juga pengin lihat siapa sih yang tega bayar Rp 80-200 juta. Jangan-jangan gratifikasi," ujar mantan kader Partai Gerindra itu di Balai Kota, Jakarta, Rabu (20/5).
BACA JUGA: Kelurahan Ini Pamer Lorga di Lomba Taman Herbal Bejo
Mantan Bupati Belitung Timur itu menyatakan, jika ada gratifikasi, hal itu bakal mendatangkan keuntungan bagi pihak yang memberi uang. “Begini, kalau nyogok pejabat kasih Rp 500 juta, menghina. Kasih Rp 1-2 miliar, rugi, belum tentu dapat proyek,” ujar Ahok.
“Kalau kasih cewek Rp 200 juta kan masih untung Rp 300 juta. Siapa tahu pikirannya gitu kan? Makanya kami pengin melihat, kalau dia ada hubungannya dengan gratifikasi," ungkap pria berkaca mata itu.
BACA JUGA: Daripada Beli Bus Tiongkok, Ahok Pilih Dimaki Warga
Seperti diberitakan, Khofifah ingin Indonesia meniru cara kerja pemerintah Swedia dalam menangani kasus prostitusi. Khofifah mengatakan, Swedia mampu memberantas prostitusi karena adanya kesetaraan perlakukan hukum kepada customer, penyedia jasa seks komersial dan muncikarinya.
Selain itu, pemberantasan prostitusi di Swedia berjalan efektif karena pemerintahnya menggunakan sanksi sosial sebagai efek jera. Tidak hanya didenda dan dipenjara, wajah pelanggan PSK dipublish di berbagai sosial media. (gil/jpnn)
BACA JUGA: Tiga Pejabat Eselon IV DKI Terindikasi Konsumsi Narkoba
BACA ARTIKEL LAINNYA... Pasar Induk Cipinang Bebas Beras Plastik
Redaktur : Tim Redaksi