AHY: Beranikah Moeldoko Mengakui Pernah Tertipu Makelar Politik?

Senin, 29 Maret 2021 – 20:57 WIB
Ketua Umum DPP Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY). Dok ANTARA

jpnn.com, JAKARTA - Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhonono alias AHY berharap Moeldoko berani mengakui telah tertipu oleh makelar politik dalam Kongres Luar Biasa (KLB) di Deli Serdang, Sumatera Utara (Sumut).

"Pertanyaannya, beranikah Moeldoko mengakui pernah atau tertipu oleh para makelar politik," kata AHY dalam jumpa pers menanggapi pernyataan Moeldoko di Jakarta, Senin (29/3).

BACA JUGA: Bang Hinca Yakin Pemerintah Bakal Tolak Keinginan Demokrat Kubu Moeldoko

AHY menegaskan kumpulan yang hadir dalam KLB Partai Demokrat di Deli Serdang tidak lebih dari orang-orang yang melawan hukum.

AHY mengatakan, bagaimana mungkin Moeldoko mengakui sebagai ketua  apabila KLB Deli Serdang tidak sesuai dengan konstitusi Partai Demokrat yang sudah disahkan pemerintah pada 2020.

BACA JUGA: Jadi Ketum Demokrat versi KLB, Moeldoko: Saya Tidak Mau Membebani Presiden

Selain itu, kata AHY, setelah tiga minggu tidak memberikan pernyataan, ternyata Moeldoko tidak mampu memberikan statemen yang bernas.

Malah, lanjut dia, seolah menghasut dengan pertentangan ideologi.

BACA JUGA: Kubu AHY Langsung Menghantam Balik Moeldoko, Keras dan Lugas

AHY mengatakan sejak awal para kader Partai Demokrat menilai bahwa Moeldoko tidak memperhatikan etika dan nilai-nilai moral yang dipedomani sebagai bangsa yang beradab.

"Apalagi etika keperwiraan dan keprajuritan," tegas AHY.

Menurut AHY, kader Partai Demokrat dan masyarakat luas mempertanyakan kapasitas Moeldoko sebagai pejabat tinggi negara, mengambil keputusan secara serampangan dan gegabah, emosional dan jauh dari akal sehat.

AHY menegaskan pihaknya membuka pintu maaf kepada Moeldoko, meskipun para kader dan simpatisan demokrat sangat marah dan kecewa, yang telah membegal Demokrat dan merusak demokrasi.

Sebelumnya, Moeldoko menyampaikan keputusannya menerima pinangan jadi ketua umum Partai Demokrat melalui pertemuan di Sibolangit, Deli Serdang, Sumatera Utara, 5 Maret, merupakan upaya menyelamatkan partai dan bangsa.

“Ada sebuah situasi khusus dalam perpolitikan nasional, yaitu telah terjadi pertarungan ideologis yang kuat menjelang 2024. Pertarungan ini terstruktur dan gampang dikenali. Ini menjadi ancaman cita-cita menuju Indonesia Emas 2045. Ada kecenderungan tarikan ideologis juga terlihat di tubuh Demokrat. Jadi, ini bukan sekadar menyelamatkan bangsa dan negara,” kata Moeldoko sebagaimana dikutip dari rekaman video yang ia bagikan lewat akun Instagram pribadinya @dr_moeldoko, yang dipantau di Jakarta, Minggu. (antara/jpnn)

Jangan Sampai Ketinggalan Video Pilihan Redaksi ini:


Redaktur & Reporter : Boy

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler