BACA JUGA: Uang Gratifikasi Rp260 Juta Dikembalikan ke KPK
Menteri Kesehatan Siti Fadhilah Supari menjadi jujugan wartawan setelah kasus yang menimpa Mahasiswa Unas Maftuh Fauzi yang meninggal pada Jumat 20 Juni 2008 sekitar pukul 11.20 WIB di RSPP
Maftuh yang sempat dipukuli oleh polisi itu, tidak terselamatkan
BACA JUGA: Kopassus Minta Tak Dikaitkan
Ironisnya, pihak Rumah Sakit dalam hal ini RSPP justru mengumumkan penyebab kematiannya adalah kraena positif virus HIV yang lebih dikenal sebagai pemicu penyakit AIDS tersebut.Menkes pun segera meminta keterangan berbagai pihak yang terlibat untuk menjelaskan mengenai kronologis bagaimana hingga akhirnya pihak RSPP mengeluarkan pernyataan tidak lazim tersebut.
“Itu karena mereka ketakutan karena mahasiswa sudah banyak masuk kesana
Penulis buku “Saatnya Dunia Berubah” itu menilai bahwa meskipun penyebab kematian Maftuh Fauzi disebabkan karena AIDS, hal itu tidak perlu diumumkan ke publik
BACA JUGA: MK Gelontorkan Rp 8,5 M
“Pihak RSPP sudah mengantongi ijin keluarga,” jelasnya.Pada kesempatan tersebut, Siti menyampaikan bela sungkawa atas kematian mahasiswa yang menjadi korban kekerasan aparat saat mengikuti aksi demonstrasi menentang kenaikan BBM itu.
“Saya sangat sedih, dan ikut berbela sungkawa atas kematian Maftuh Fauzi, terlepas dari disebabkan apaMudah-mudahan keluarga yang ditinggalkan diberi ketabahan,” paparnya.
Semantara Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat Aburizal Bakrie justru menyoroti masalah AIDS ini dalam sambutannya dalam jamuan makan malam yang diselenggarakan Kedutaan Besar Jerman di Indonesia terkait dengan mekanisme debt swap senilai USD 25 juta oleh Jerman pada RI.
“Kalau dulu saya mengurusi masalah ATM itu berarti uang (Automatic Teller Machine) kalau sekarang ATM bagi saya itu berarti AIDS, Tuberculosis, dan Malaria,” paparnya.
Ical mengemukakan keprihatinannya terkait dengan penyebaran AIDS di IndonesiaTiga penyakit yang disebutkannya itu menjadi prioritas yang dilakukan oleh pemerintah Indonesia untuk dicari penanggulannya.
“Kami akan terus melakukan berbagai langkah untuk melawan penyakit-penyakit mengerikan iniTerima kasih kami kepada Pemerintah Jerman yang menjadi pioneer dalam mengkonversi utang Indonesia menjadi bantuan kesehatan tersebut,” ungkapnya
Dalam program yang dikemas bertajuk debt to health itu, pemerintah Jerman memotong utang Indonesia USD 50 juta dengan catatan pemerintah membayar USD 25 juta yang diserahkan kepada pihak ketiga yakni Global Fund
Nantinya dana yang dibayarkan oleh pemerintah Indonesia tersebut akan dikelola oleh Global Fund untuk membiayai program-program kesehatan untuk mengentaskan tiga penyakit tersebut. (iw)
BACA ARTIKEL LAINNYA... SBY Keluhkan Pengeras Suara Demo
Redaktur : Tim Redaksi