Aipda Bill Joozteen Sangat Mulia, Pencuri Diberi Ponsel, Pekerjaan Sampai Disekolahkan

Selasa, 23 Maret 2021 – 18:38 WIB
Aipda Bill Joozteen (kanan) menyerahkan bantuan kepada Egi, anak yang sempat mencuri di Mom's Cafe. Foto: INTHO HERISON TIHU/TIMEX

jpnn.com, KUPANG - Hati Aipda Bill Joozteen tersentuh mendengar cerita ER alias Egi (17) warga Desa Oeltua, Kecamatan Taebenu, Kabupaten Kupang.

Anggota Polri yang bertugas di Polsek Alak, Kupang itu pun memberikan bantuan berupa uang ponsel, beras dan mi instan kepada Egi. Siapa Egi?

BACA JUGA: Polri Pastikan Usut Tuntas Kasus Pencurian 21,5 Ton Solar Pertamina

Egi merupakan bocah putus sekolah yang diamankan warga karena kedapatan mencuri di Mom’s Cafe, Kelurahan Oesapa, Kecamatan Kelapa Lima, Kota Kupang, Senin (22/3).

Kafe itu sendiri adalah milik Aipda Bill Joozteen.

BACA JUGA: Penangkapan DPO Pencuri di Rumah Pensiunan Tentara Berlangsung Tegang

Egi nekat mencuri topi dan ponsel di kafe tersebut karena ingin memiliki barang berharga tersebut, tetapi sulit akibat kondisi ekonomi yang tidak mendukung.

Egi mengaku sejak Minggu (21/3) petang ia menginap di rumah kerabatnya di sekitar lokasi kafe di Oesapa.

BACA JUGA: Kupang Alokasikan Rp 8,1 Miliar untuk Iuran BPJS Kesehatan 19 Ribu Warga Tidak Mampu

Baru pada hari Senin (22/3) pagi, ia masuk ke lokasi kafe. Awalnya ia mencuri topi milik pekerja kafe. Selanjutnya ia mencuri handphone Samsung milik salah seorang pekerja kafe lalu kabur ke Pantai Warna Oesapa.

Aksinya diketahui pekerja di kafe itu, dan mereka mencari Egi.

Egi ditemukan di sekitar Pasar Oesapa dan diamankan kemudian dibawa kembali ke Mom’s Cafe.

Nah, pekerja kafe kemudian menghubungi Aipda Bill Joozteen di Polsek Alak.

Aipda Bill Joozteen meminta anak buahnya di kafe tidak memukul Egi dan ia pun langsung mendatangi kafe miliknya.

Aipda Bill merasa iba dan memilih memaafkan perbuatan pelaku.

“Saya iba dan kasihan setelah mendengar cerita dan kehidupannya,” ujar Aipda Bill seperti dikutip dari Timex Kupang, Senin (22/3).

Kepada Aipda Bill, Egi menceritakan kalau sejak usia sebelas tahun atau saat duduk di bangku kelas V sekolah dasar, ibu kandungnya meninggal dunia setelah pulang bekerja dari Jakarta.

Egi bersama kakak dan adiknya akhirnya tinggal bersama kakek dan nenek mereka di Desa Oeltua.

Egi pun membantu kakeknya berkebun karena sang nenek sakit-sakitan. Sementara ayahnya sibuk melaut karena bekerja sebagai nelayan dan ikut dengan kapal milik orang lain.

Egi mengaku kalau ia terpaksa putus sekolah karena ketiadaan biaya dan ia juga fokus membantu sang kakek mengolah kebun dan sawah.

Saat ini, Egi yang menjadi piatu masih memiliki niat dan tekad melanjutkan pendidikannya.

Menyikapi itu, Aipda Bill Joozteen pun siap memfasilitasi dan membantu Egi untuk mengikuti program paket B setara SMP sehingga bisa melanjutkan pendidikan ke jenjang SMA.

“Saya siap membantu menyekolahkan Egi asalkan Egi tidak lagi mengulangi perbuatannya mencuri baik di kafe milik saya maupun di tempat lain,” Aipda Bill.

Ia juga menawarkan agar Egi bekerja sebagai petugas kebersihan di kafe sehingga bisa membiayai sekolah dan juga membantu kakek dan neneknya.

Aipda Bill Joozteen mengaku tidak tega memproses hukum Egi yang sudah mencuri.

“Selain karena kasihan, saya juga iba dengan kehidupannya. Saya maafkan perbuatannya dengan harapan ia bertobat dan tidak mengulangi lagi perbuatannya,” tandasnya.

Egi juga berjanji tidak akan mengulangi perbuatannya dan siap meneruskan pendidikannya serta tidak akan mencuri lagi. Ia juga menyesali perbuatannya.

“Saya memang mencuri karena saya tidak ada handphone,” kata Egi. (mg29)

Yuk, Simak Juga Video ini!

BACA ARTIKEL LAINNYA... Bripka Zulham, Polisi Gondrong Itu jadi Buah Bibir di Tanjungpinang


Redaktur & Reporter : Adek

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler