'Air Mata' Dewi Kwan Im Diduga Palsu

Kamis, 10 Desember 2009 – 06:30 WIB

BINJAI-Heboh Dewi Kwan Im menangis di rumah warga bernama Santi di Jalan Anggur, Bandar Senembah, Binjai Barat , Sumut, mendapat tanggapan dari tokoh Agama Budha Kota BinjaiSugiarto SH, salah seorang tokoh Agama Budha Kota Binjai, menduga, air mata yang keluar dari patung Dewi Kwan Im bisa saja dibuat orang, sebab tidak mengalir terus menerus

BACA JUGA: 20 Wakil Rakyat Dijebloskan ke Bui



"Saya sempat lihat air mata Dewi Kwan Im, ternyata air matanya tidak mengalir hanya membeku dan tidak bening, kenapa saya katakan membeku, di sekitar patung Dewi Kwan Im tidak ada air yang membasahi tempat tersebut," ungkap Sugiarto.

Sugiarto juga tidak setuju dengan pendapat Bikhuni yang mengatakan Dewi Kwan Im sudah menangis selama tiga hari dan menyuruh umat di dunia bertaubat
Namun demikian, dia mengajak jangan sampai lantas ada anggapan Bhikhuni itu belum mengerti masalah ini

BACA JUGA: RS Omni Tawari Prita Damai

Hanya saja, lanjut Sugiarto, ucapan Bikhuni itu sudah berlebihan dengan mengatakan dunia sudah kotor dengan dosa


Sugiarto mengatakan, yang terpenting saat ini adalah bagaimana bisa mamastikan asal 'air mata' itu, apakah ulah manusia atau memang benar petunjuk Dewi

BACA JUGA: Makassar Rusuh, Jakarta 1 Tewas

"Jika benar itu petunjuk Dewi untuk kesembuhan pemilik rumah, pemilik rumah jangan salah mengambil langkah dengan membuka klenteng dan membuka kotak amal," tegasnya.

Sugiarto menambahkan, pemilik rumah jangan membesar-besarkan kejadian itu karena bisa dipolitisir pihak ketiga"Jangan terlalu dibesarkan, saya sudah melihat dan pemilik rumah berencana membuat kotak amalItu sangat merendahkan kesucian Dewi Kwan Im," ujar Sugiarto.

Menurutnya, dengan dibesar-besarkannya kejadian itu dia khawatir rumah yang tadinya hanya hunian akan menjadi klenteng dan pemilik rumah menjadikannya sebagai penghasil rezeki"Kalau dua hal itu terjadi, kesucian Dewi Kwan Im sangat murahSementara kesucian Dewi Kwan Im tidak semurah itu, makanya tadi saya melarang pemilik rumah membuka kotak amal, sebab masyarakat sendiri yang menjadi korban," ucapnya.

Pantawan wartawan koran ini di lokasi, Rabu (9/12), rumah Santi masih dipadati puluhan masyarakat yang penasaran dengan kejadian ituNamun, masyarakat tidak diizinkan masuk, sebab pemilik rumah melakukan sembahyang

Tanggapan yang hampir sama dari Ketua Budha dan TAO, Dr SadikunDia berpesan, umat Budha tidak boleh menganggap dewa menangisSebab, menurutnya, jika dewa  menangis patung dewa lainnya pasti akan menangis"Kita harus bisa bedakan mana itu patung dan dewa, kalau kita anggap patung dewa itu menangis pasti patung dewa lainnya menangis," ujar Sadikun, saraya menambahkan umat Budha yang baik bisa membedakan mana patung dan yang mana dewa.

Sadikun menambahkan, jika umat Budha menganggap patung dewa ada aliran air, berarti itu sudah pelecehan terhadap dewa"Umat Budha seharusnya bisa membeda-bedakan, jangan sampai hal ini menjadi pelecehan terhadap dewa khusunya Dewi Kwan Im,"  katanya(mag-4/sam/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Koruptor Percanggih Serangan ke KPK


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler