Koruptor Percanggih Serangan ke KPK

Rabu, 09 Desember 2009 – 22:50 WIB

JAKARTA - Para koruptor dan pihak-pihak yang tidak senang dengan langkah Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) disinyalir bakal terus berupaya merongrong lembaga anti korupsi ituUpaya kriminalisasi atas Bibit Samad Rianto dan Chandra Hamzah memang akhirnya gagal

BACA JUGA: Tak Ada Reposisi Pimpinan KPK

Namun di masa mendatang bukan tak mungkin koruptor akan mempercanggih cara-cara merongrong KPK.

Wakil Ketua KPK Haryono Umar menyatakan, berdasar pengalaman yang sudah-sudah termasuk dalam kasus kriminalisasi atas dua rekannya di KPK, para koruptor bakal lebih keras menyerang KPK
"Upaya koruptor akan lebih canggih," ujar Haryono saat memberikan sambutan pada peringatan hari Antikorupsi di pelataran parkir KPK, Rabu (19/12)..

Haryono pun menyinggung soal rencana pembatasan penyadapan oleh KPK melalui peraturan pemerintah

BACA JUGA: HMI MPO Tuntut Keterbukaan Pemko Bekasi

"Kehebatan KPK adalah penyadapan, itu diupayakan berkurang
Walaupun alat kita tidak terlalu besar, tetapi teknik kita harus lebih baik

BACA JUGA: KPK Prioritaskan Kasus Century

Seperti di MK (pemutaran rekaman hasil sadapan) harus kita ulangi lagiUnit Reaksi Cepat (URC) harus lebih cepat," ujar Haryono.

Sedangkan Bibit Samad Rianto menyatakan, tidak menjadi soal jika dirinya tak lagi di KPK"Saya tidak di KPK tidak pateken," ujar BibitNamun pensiunan polisi itu mengingatkan bahwa ada tiga komponen pro korupsi yang akan terus menghantam KPK"Mereka adalah politikus hitam, ekonom hitam yang gerah pada KPK, serta penegak hukum yang jadi markus (makelar kasus)Makanya mereka gerah dan wajar kalau KPK dipukuli bersama," ujar Bibit.

Diakuinya, kali ini mungkin dirinya dan Chandra yang menjadi korban upaya kriminalisasi"Tidak tahu besok gilirannya siapaPengalaman tiga bulan ini sangat menarik," ujar Bibit yang sempat menjadi tersangka dugaan penyelahgunaan wewenang itu.

Sedangkan Pelaksana tugas (plt) Ketua KPK Tumpak Hatorangan Panggabean menyatakan, di masa mendatang tantangan bagi KPK bakal semakin berat dan banyak hambatan"Pak Ruki (Ketua KPK periode pertama) bilang corruption fight backJadi kita harus selalu kompak dan solid," ujar Tumpak.

Menurutnya, menyatu menjadi satu kesatuan yang tidak terpisahkan antara KPK dengan elemen-elemen masyarakat anti korupsi harus dilakukan"Kita bersatu, sehingga menjadi kuat terhadap upaya corruption fight backPerjalanan yang kita lalui terjal dan penuh onak dan duri," ucap Tumpak.(ara/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Arbi Sanit: Sri Mulyani jadi Korban Awal


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler