jpnn.com, GRESIK - Kemarau panjang membuat sejumlah daerah mengalami kekeringan dan krisis air bersih.
Warga pun sulit mendapatkan air bersih. Salah satunya, di Desa Punduttrate, Gresik, Jatim. Karena itu masyarakat harus memanfaatkan sumur tua sebagai sumber air.
BACA JUGA: Krisis Air Bersih, Warga Harus Jalan Jauh ke Bukit
Setiap hari warga Desa Punduttrate mendapatkan air bersih dari telaga. Namun, kemarau panjang membuat telaga kering.
Arifin, salah seorang warga, mengatakan, musim kemarau menjadi penderitaan warga Punduttrate. Telaga yang selama ini menjadi harapan pasokan air bersih kini mulai mengering.
BACA JUGA: Kemarau Panjang Ancam Sawah Warga
''Sebagian sudah mengering, tanahnya pecah," ucapnya.
Arifin tidak yakin sumur tua bisa mencukupi kebutuhan seluruh warga. ''Sebab, setiap tahun sumur itu kerap didatangi warga desa lain.
BACA JUGA: Tambah Dana Bantuan Kekeringan jadi Rp 25 Miliar
Apalagi, pada musim kemarau seperti ini, jumlah airnya juga tidak melimpah," imbuhnya.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Gresik Tarso Sugoto mengatakan belum bisa memberikan bantuan kepada semua desa yang mengalami kekeringan.
Penyebabnya, harga air bersih dari Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Gresik terlalu mahal. ''Anggaran yang tersedia tidak bisa mencukupi," ujarnya.
Selama ini, pihaknya sudah mendistribusikan air bersih ke beberapa daerah. Di antaranya, Duduksampeyan dan Benjeng.
Saat ini di Kota Pudak ada 26 desa dari enam kecamatan yang mengalami kekeringan. ''Anggaran tidak bisa mencakup seluruh desa," tandasnya. (son/c7/dio/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Bencana Kekeringan, 150 Sawah Gagal Panen
Redaktur & Reporter : Natalia