Krisis Air Bersih, Warga Harus Jalan Jauh ke Bukit

Minggu, 26 Agustus 2018 – 13:01 WIB
Warga mengalami krisis air bersih. Foto: JPG/Pojokpitu

jpnn.com, NGAWI - Warga pingiran hutan jati di perbatasan Kabupaten Ngawi dan Kabupaten Blora Jawa Tengah sedang krisis air bersih.

Sumur banyak mengering, warga hanya bisa mengandalkan mata air di kaki perbukitan untuk mencukupi kebutuhan hidup.

BACA JUGA: Kemarau Panjang Ancam Sawah Warga

Peristiwa tersebut terjadi Desa Papungan Kecamatan Pitu Kabupaten Ngawi, saat kemarau mulai memasuki puncaknya. Setiap sore, warga desa beramai-ramai mencari air bersih.

Dengan membawa berbagai jenis wadah air, mereka menuju sendang di kaki perbukitan. 

BACA JUGA: Tambah Dana Bantuan Kekeringan jadi Rp 25 Miliar

Dasmi, warga Desa Papungan, mengatakan sejak satu bulan terakhir, mata air tua menjadi tumpuan warga mendapatkan air bersih.

"Setiap hari harus rela bolak balik untuk mengisi persediaan air bersih dalam rumah," jelas Dasmi.

BACA JUGA: Bencana Kekeringan, 150 Sawah Gagal Panen

Ironisnya kapasitas mata air tersebut terbatas, jika airnya diambil terus menerus juga bisa mengering.

Kondisi tersebut sering terjadi saat September dan membuat warga rela mengantre lama atau mencari air bersih ke lokasi lebih jauh.

Untuk mengatasi kesulitan air bersih di kawasan tersebut, pemerintah telah memberikan bantuan berupa program penyediaan air bersih.

Namun, saat ini masih dalam proses pembangunan jaringan pipa.

Untuk jangka pendek, warga setempat berharap ada bantuan air bersih secara berkala dari pemerintah setempat. (yos/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Anggaran Tak Cukup, BPBD Belum Kirim Air Bersih


Redaktur & Reporter : Natalia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler