Airlangga Akui Memang Ada Sedikit Pesan dari Presiden

Selasa, 21 November 2017 – 08:36 WIB
Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto. Foto: dokumen JPNN.Com

jpnn.com, JAKARTA - Idrus Marham mengaku sudah mendapat mandat dari Setya Novanto untuk duduk menjadi Plt Ketum Partai Golkar.

Dikonfirmasi terpisah, Nurdin Halid menegaskan bahwa dirinya selaku Ketua Harian saat ini sudah mendapat mandat untuk memimpin Partai Golkar, sebelum ada keputusan nama Plt ketum.

BACA JUGA: Nusron Wahid Ingin Wong Bagus Gantikan Setnov

Karena itu, dirinyalah nanti yang akan memimpin pleno DPP Partai Golkar. Terkait agendanya, Nurdin menyerahkan sepenunya pada forum.

”Kalau Ketua Harian sesuai AD/ART otomatis, saya besok (hari ini) hanya mengantar pleno,” kata Nurdin.

BACA JUGA: Papa Novanto Sudah Ikhlas

Dalam hal ini, Nurdin menyatakan siap memimpin rapat secara demokratis. Jika forum menginginkan agenda penetapan Plt Ketum, dirinya siap untuk memimpin agenda itu.

Namun, secara pribadi Nurdin cenderung akan menolak jika nantinya ada yang memintanya menjadi Plt Ketum. ”Yang pasti NH tidak berminat,” ujar cagub yang diusung Golkar di pilgub Sulawesi Selatan itu.

BACA JUGA: Saran Pengamat, 3 Tokoh Ini Jangan jadi Ketum Golkar

Sementara itu, Airlangga Hartarto cenderung menghindar ketika disinggung mengenai rencana pleno Partai Golkar hari ini.

’’Kita Tunggu undangan pleno, ujarnya saat ditemui di kompleks Istana Kepresidenan kemarin. Dia baru saja melapor kepada Presiden mengenai hasil kunjungan kerja ke Thailand baru-baru ini.

Meskipun demikian, dia tidak menyangkal ketika disinggung bahwa ditahannya Setnov merusak citra Golkar.

’’Tentunya harus ada langkah-langkah untuk penyelamatan partai,’’ lanjut pria yang juga Ketua DPP Partai Golkar itu. Apa saja langkahnya, yang akan membahas adalah pengurus-pengurus daerah.

Dia menolak menyampaikan apa saja wacana yang sudah muncul dari para pengurus daerah. Yang jelas, mekanisme yang ada di Partai Golkar selalu diawali dari aspirasi pengurus-pengurus di daerah. Termasuk di dalamnya usulan musyawarah nasional luar biasa (munaslub).

Airlangga mengakui, memang ada sedikit pesan dari Presiden. Apapun yang terjadi di Golkar diharapkan berjalan dengan baik.

Meskipun demikian, ketika disinggung peluangnya menjadi ketua umum, Airlangga buru-buru mengelak.

’’Saya kan pembantu presiden dan kader partai. Pertama, bergantung kepada aspirasi yang berkembang di daerah, dan yang kedua kepada Bapak (Presiden),’’ tambahnya.

Sedikit berbeda dengan Airlangga, Mantan Wakil Ketua Dewan Pertimbangan Partai Golkar yang juga menko Maritim Luhut Binsar Pandjaitan yakin saat ini kondisi Golkar baik-baik saja. Meskipun ada wacana penggantian ketua umum seiring ditahannya setnov.

’’Saya kira biarlah mereka di Golkar itu berproses dengan baik, nggak usah kita terlalu ramai-ramaikan, semua ada mekanismenya,’’ ujar Luhut di Kompleks Istana Kepresidenan kemarin. Dia datang beberapa saat setelah Airlangga datang ke Istana untuk menemui Presiden.

Begitu pula saat disinggung mengenai peluang Airlangga untk menjadi ketua umum menggantikan Setnov. Luhut hanya menyampaikan bahwa Airlangga orang baik.

Namun, dia mengingatkan bahwa siapapun kader golkar layak menjadi ketua umum. ’’Biarlah Golkar berproses sendiri, jangan kita terlalu banyak nyampurin, nanti bikin suasana tidak enak,’’ lanjutnya.

Luhut yakin Golkar sudah cukup matang untuk menentukan mana yang terbaik bagi partai berlambang beringin itu. Tidak perlu lagi bergantung pada senior-senior.

Mengenai Setnov sendiri, menurut Luhut tidak perlu dibahas lagi. ’’Semua kan ada hukum, ya kita harus patuh kepada proses hukum. Ndak usah didiskusikan itu,’’ tambahnya. (bay/byu)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Dinilai Layak Pimpin Golkar, Menperin: Saya Tergantung Bapak


Redaktur & Reporter : Soetomo

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler